Dany Garjito | Irwan Febri Rialdi
Vamos Mataram juara Pro Futsal League 2019. (Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi).

Bolatimes.com - Vamos Mataram sukses mempertahankan gelar juara Pro Futsal League (PFL) 2019. Menghadapi Black Steel Manokwari pada partai final di GOR UNY Yogyakarta, Minggu (31/3/2019) siang WIB, tim yang diasuh oleh Reza Fallah itu menang secara dramatis dengan skor 6-5.

Pertandingan kedua tim berjalan menarik. Vamos Mataram sudah berhasil mengunci keunggulan 2-1 atas Black Steel saat turun minum. Pada babak kedua, laga berlangsung lebih dramatis karena kedua tim saling mengejar gol hingga skor menjadi 5-5 pada menit ke-19.

Namun, ketika laga menyisakan beberapa detik, Vamos justru mendapatkan hadiah penalti. Nandi Kusuma yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses melakukan tugasnya dengan sangat baik. Vamos akhirnya menang dramatis 6-5 atas Black Steel Manokwari dan melanjutkan keberhasilan juara tiga kali secara beruntun.

Baca Juga:
Media Olahraga Ternama Asia Ramalkan 4 Pemain Indonesia Ini Guncang Eropa

Pelatih Vamos, Reza Falahzadeh, bersyukur dengan keberhasilan anak asuhnya dalam menyingkirkan Black Steel. Meski berstatus juara bertahan, sejatinya keberhasilan klub asal Mataram itu diraih dengan cara yang tidak mudah.

"Ini bukan musim yang mudah sebenarnya bagi Vamos FC. Kami tidak diunggulkan sejak awal musim meski berstatus sebagai juara bertahan. Tidak ada rahasia bisa menjadi juara, hanya dunia futsal selalu berkembang dari segi taktik yang harus selalu dipelajari," kata pelatih asal Iran tersebut usai pertandingan.

Terpisah, pelatih Black Steel Manokwari, Yori Van Der Torren mengaku wasit merugikan timnya ketika memberikan hadiah penalti kontroversi di akhir-akhir permainan. Kendati demikian, pihaknya mengakui Vamos FC layak kembali menjadi juara Pro Futsal League.

Baca Juga:
SKN FC Kebumen Rebut Peringkat Ketiga Pro Futsal League 2019

"Selamat untuk Vamos FC yang kembali menjadi juara. Babak pertama kami masih mempelajari permainan lawan. Babak kedua merubah strategi dan kami bangkit mengejar. Tapi sebuah keputusan kontroversi wasit merusak pertandingan," terangnya.

Load More