Kisah di Balik Tato Gareth Southgate di Lengan Fan Inggris Ini

Bolatimes.com - Fan timnas Inggris menyematkan wajah pelatih Inggris, Gareth Southgate di lengan kanannya sebagai sebuah nazar atas perjuangan skuat The Three Lion di Piala Dunia 2018.

Adalah Jeff Holt, seorang fans Inggris dari Barrow yang mentato lengan kanannya dengan wajah Gareth Southgate. Uniknya, tato Southgate itu diambil dari gambar khas anak-anak yang dibuat oleh seorang anak berusia enam tahun bernama Lenny.

Gambar itu adalah salah satu gambar yang dibuat oleh anak-anak di Sekolah Dasar Flax Bourton yang dijadikan album Piala Dunia. Album itu dijual di Ebay untuk progam amal, mereka berharap bisa mendapatkan 2000 Poundsterling atau sekitar Rp 38 juta. 

Album yang diberi nama The "Flaxini" Album itu digambar oleh seluruh elemen sekolah mulai dari kepala sekolah hingga siswa yang masih anak-anak. Dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk program amal Bobby Moore untuk Penelitian Kanker dan amal Bristol.

Jeff awalnya ditentang oleh anak dan istrinya untuk mentato dengan gambar tersebut, namun dengan alasan yang kuat untuk beramal pria berusia 36 tahun itu semakin yakin dengan tato tersebut.

"Ini bukan jenis tato yang biasa saya pilih, tetapi itu mengilhami saya. Setelah pertandingan Swedia, saya punya beberapa rum, dan saya mengatakan di Twitter bahwa saya akan mendapatkan tato Gareth Southgate jika Inggris berhasil mencapai final," kata Jeff.

"Kemudian beberapa saat kemudian, setelah beberapa rum lagi, sekolah ini menghubungi saya dan berkata 'tunggu mengapa Anda tidak mendapatkan tato versi kami' dan itu saja,"

"Oscar, putra sulung saya tidak terlalu terkesan dan istri saya, Gemma, tidak begitu tertarik pada awalnya, tetapi ketika saya memberi tahu dia apa alasannya agar dia mengizinkan saya mendapatkannya," jelas Jeff.

Di balik alasan itu, ia juga putra bungsunya yang bernama Jasper didiagnosis mengidap penyakit mitokondria.

"Putra saya, Jasper, berusia lima tahun dan menderita penyakit mitokondria sehingga kami mendapat bantuan dari komunitas lokal kami. Saya hanya berpikir itu adalah proyek luar biasa untuk mendapatkan di belakang dan itu hanya mengilhami saya untuk melakukannya," tutup Jeff.

Inggris sendiri gagal memuaskan gairah suporter mereka yang sudah menanti gelar Piala Dunia yang dinanti sejak 1966, Harry Kane cs pulang dengan tangan hampa ke Inggris setelah gagal di semifinal dan perebutan tempat ketiga.