Amin
Ketum PSSI, Erick Thohir. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Beberapa hari ini kabar mengejutkan publik dengan terkuaknya skandal pengaturan skor di kompetisi resmi yang bernaung di PSSI.

Berita tersebut sampai ke Ketua Umum PSSI Erick Thohir, ia menuturkan jika penegakan serta penerapan hukum salah satu jalan untuk bersih-bersih dari mafia sepakbola Tanah Air.

Lebih lanjut, Erick Thohir akan selalu memberikan dukungan penuh dan tak pandang bulu untuk memberantas mafia bola di Indonesia.

Baca Juga:
Catatan Manis Kevin Ray Mendoza Bersama Persib di Pekan 23 Liga 1 'Dinodai' Eks Kiper Timnas Indonesia

"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepakbola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita," ujar Erick dlansir dari laman resmi PSSI.

Sebagaimana diketahui satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri telah mengamankan tiga pelaku dugaan suap pengaturan skor.

Salah satu tersangka yang menjadi dalang pengaturan skor Liga 2 musim 2018/2019 ialah Vigit Waluyo yang kini telah ditahan pihak kepolisian.

Baca Juga:
Giliran Eks Pelatih Timnas Ini Komentari Keputusan Shin Tae-yong yang Gak Angkut Stefano Lilipaly: Ini Tim.

Kemudian ada dua tersangka lain yakni DRN alias Dewanto Rahadmoyo Nugroho dan KM alias Katiko Mustikaningtyas.

Menurut Irjen Asep Edi Suheri selaku Kepala Satgas Anti Mafia Bola menuturkan jika ada delapan tersangka yang juga terlibat pengaturan skor, empat diantaranya juga melibatkan wasit.

Empat wasit yang dimaksud berinisial K, RP, AS dan R, ditambah dengan asisten manajer klub inisial DRN, kemudian asisten Wasit berinisial KM dan satu masih buron berperan sebagai kurir GAS.

Baca Juga:
Dihadiahi Kartu Merah Saat Lawan Persib, Jajang Mulyana Batasi Kolom Komentar

"Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri," ujar Irjen Asep Edi Suheri.

Mengetahui Ketum PSSI agar penegakan hukum bisa berjalan tegas dan memberi efek jerah.

"Saya berharap tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepakbola Indonesia ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius. Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati. Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing," ujar Ketum PSSI. (*)

Load More