Bolatimes.com - Beberapa hari ini kabar mengejutkan publik dengan terkuaknya skandal pengaturan skor di kompetisi resmi yang bernaung di PSSI.
Berita tersebut sampai ke Ketua Umum PSSI Erick Thohir, ia menuturkan jika penegakan serta penerapan hukum salah satu jalan untuk bersih-bersih dari mafia sepakbola Tanah Air.
Lebih lanjut, Erick Thohir akan selalu memberikan dukungan penuh dan tak pandang bulu untuk memberantas mafia bola di Indonesia.
"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepakbola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita," ujar Erick dlansir dari laman resmi PSSI.
Sebagaimana diketahui satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri telah mengamankan tiga pelaku dugaan suap pengaturan skor.
Salah satu tersangka yang menjadi dalang pengaturan skor Liga 2 musim 2018/2019 ialah Vigit Waluyo yang kini telah ditahan pihak kepolisian.
Kemudian ada dua tersangka lain yakni DRN alias Dewanto Rahadmoyo Nugroho dan KM alias Katiko Mustikaningtyas.
Menurut Irjen Asep Edi Suheri selaku Kepala Satgas Anti Mafia Bola menuturkan jika ada delapan tersangka yang juga terlibat pengaturan skor, empat diantaranya juga melibatkan wasit.
Empat wasit yang dimaksud berinisial K, RP, AS dan R, ditambah dengan asisten manajer klub inisial DRN, kemudian asisten Wasit berinisial KM dan satu masih buron berperan sebagai kurir GAS.
"Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri," ujar Irjen Asep Edi Suheri.
Mengetahui Ketum PSSI agar penegakan hukum bisa berjalan tegas dan memberi efek jerah.
"Saya berharap tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepakbola Indonesia ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius. Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati. Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing," ujar Ketum PSSI. (*)
Berita Terkait
-
Erick Thohir: Itu Akan Membuat Timnas Indonesia Perlahan Mati
-
Makin Banyak WNI Baru di Timnas Indonesia! 6 Nama Lagi Sedang Disiapkan PSSI
-
Gaduh Pernyataan Erick Thohir Soal Fokus PSSI ke Timnas, Apa yang Salah?
-
Ole Romeny Cedera Parah, Siapa yang Harus Minta Maaf? Paulinho Moccelin atau Erick Thohir
-
Timnas Indonesia di Grup Neraka, Pembantu Presiden Prabowo Bilang Begini
-
Siapa Bilang PSSI Tak Peduli Sepak Bola Putri? Ini Ada Piala Pertiwi
-
Rekam Jejak Takeyuki Oya Jebolan J-League yang Ditunjuk Jadi GM Operation PT LIB
-
Kapan Mauro Zijlstra Ambil Sumpah Jadi Warga Negara Indonesia?
-
Pelajaran untuk PSSI! Media Eropa Semprot China yang Pecat Branko Ivankovic
-
Bukan Lagi Underdog! Timnas Indonesia Jadi Skuad Termahal, Korea Ketar-ketir
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk