Bolatimes.com - Mengenang kisah Omar Abdulrahman, pemain asal Uni Emirat Arab yang punya julukan Messi Asia, namun selalu gagal berkarier di Eropa karena berbagai alasan.
Meski kerap dipandang remeh di kancah dunia, wilayah Asia kerap melahirkan bakat-bakat hebat di kancah sepak bola yang bisa membuat banyak orang berdecak kagum.
Tak terhitung berapa banyak pemain dari benua Kuning yang bisa menembus pasar Eropa sebagai kiblat sepak bola saat ini.
Sebagai contoh ada Cha Bum-kun yang pernah menggebrak Liga Jerman atau Bundesliga, lalu kini ada Son Heung-min yang menggebrak Liga Inggris atau Premier League.
Selain itu, masih ada pemain-pemain Asia lainnya yang punya talenta mumpuni di lapangan hijau, namun gagal menembus pasar Eropa.
Salah satunya adalah Omar Abdulrahman. Pemain asal Uni Emirat Arab ini menjadi salah satu talenta Asia yang punya kemampuan di atas rata-rata.
Bahkan karena kemampuannya itu, pemain yang kini berusia 31 tahun tersebut sempat dijuluki sebagai Messi Asia oleh banyak pihak.
Nahasnya, julukan itu tak otomatis membuat Omar, sapaannya, bisa menembus Eropa dan memenuhi takdirnya sebagai salah satu talenta terbaik Asia.
Apa yang membuat Omar Abdulrahman gagal berkarier di Eropa dan menunjukkan pamornya ke dunia sebagai Messi Asia?
Gagal ke Eropa meski Jadi Target Banyak Klub
Baca Juga
Omar Abdulrahman adalah salah satu talenta terbaik di Asia dan juga Uni Emirat Arab berkat gaya bermainnya yang digadang-gadang mirip Lionel Messi.
Ia mampu mencuri perhatian sejak usia muda dan saat membela Timnas Uni Emirat Arab, terutama saat dirinya tampil di Olimpiade 2012 London.
Di ajang tersebut Omar mencuri perhatian dan membuat Manchester City menawarkan trial kepadanya untuk berlatih bersama Sergio Aguero dan Carlos Tevez.
Dilansir dari Daily Mail, Omar mampu mempesona banyak pihak di Manchester City, yang kemudian menawarkannya kontrak kepadanya.
Nahas, Omar gagal bermain di Manchester City karena masalah izin kerja dan ranking Uni Emirat Arab yang kala itu berada di peringkat ke-121 dunia.
Tak hanya Manchester City, minat juga datang dari Arsenal, Valencia, dan Hamburg. Tapi, kepindahan Omar urung terjadi, karena berbagai alasan, termasuk faktor cedera.
Gagal pindah ke Manchester City, Omar meneruskan kariernya di Asia dan kembali mencuri perhatian saat membawa Uni Emirat Arab menempati peringkat ketiga di Piala Asia 2015.
Di ajang Piala Asia 2015 itu, Omar mampu mencetak empat assist sepanjang turnamen dan menjadi pencetak assist terbanyak bersama Massimo Luongo dari Australia.
Tak ayal, kiprahnya itu sempat membuat tim Eropa lainnya, yakni OGC Nice, meminatinya pada 2017 lalu. Tapi lagi-lagi masalah izin kerja menghambat kepindahannya.
Apalagi menurut The National News, Omar seakan ditahan oleh klubnya, Al Ain, yang tak ingin kehilangan bintangnya tersebut.
Kini di usia yang sudah 31 tahun, Omar seakan tak memiliki waktu lagi untuk menunjukkan talentanya ke dunia lewat panggung Eropa dan harus puas meneruskan kariernya di Asia, terutama di Uni Emirat Arab.
Berita Terkait
-
Donnarumma ke Man City atau Bayern? Masa Depan Kiper PSG Tergantung Ederson
-
Jack Grealish ke Everton: Pinjaman Mahal yang Bisa Jadi Transfer Permanen
-
Man City vs Wolves: Krisis Cedera Hantui Laga Pembuka Premier League 2025
-
Geger di Old Trafford! Suporter Man United Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Rp1,1 Triliun Jadi Taruhan, Everton Yakin Jack Grealish Bisa Bersinar Lagi?
-
Pep Guardiola Ngidam Rodrygo, City Siap Rogoh Rp1,7 Triliun
-
Benjamin Sesko Rp1,4 Triliun: Senjata Rahasia MU untuk Hancurkan Arsenal di Old Trafford?
-
Arsenal Minat Boyong Rodrygo dari Real Madrid tapi Ada Satu Syarat
-
Revolusi di Old Trafford: Suporter Man United Berontak Lawan Glazer dan Ratcliffe
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk