Bolatimes.com - Salah satu pelatih senior Indonesia, Bambang Nurdiansyah, memberikan kritik pedas kepada PSSI yang masih terus menerus mengandalkan program naturalisasi untuk mencari pemain Timnas Indonesia.
Menurut Bambang Nurdiansyah, Timnas Indonesia sebetulnya bisa memberikan prestasi terbaik pada SEA Games 2023 dengan meraih medali emas, tanpa diperkuat satu pun pemain naturalisasi.
Namun, pada agenda FIFA Matchday ini, Timnas Indonesia justru terlihat lebih banyak mengandalkan pemain naturalisasi.
"Saya pribadi tidak terlalu setuju dengan program naturalisasi. SEA Games 2023 kita gak ada pemain naturalisasi kita bisa juara. Artinya gini, ini sudah berjalan, ya sudah berjalan saja,” kata Banur dalam program Kick Off Okezone.
"Tetapi yang terpenting menurut saya jangan naturalisasi terus. Justru pembinaan usia dini yang berjenjang, kompetisi usia muda, di usia dini gres rood, Liga 1, Liga 2, dan kompetisi lainnya harus berkualitas untuk mendapatkan pemain yang bagus ke depannya,” kata Bambang Nurdiansyah.
Sebagai informasi, Bambang Nurdiansyah merupakan salah satu pelatih berpengalaman yang dimiliki Indonesia. Lelaki kelahiran Banjarmasin pada 28 Desember 1960 ini juga punya rekam jejak yang luar biasa saat aktif bermain.
Saat masih bermain, lelaki yang akrab dengan panggilan Banur ini pernah bermain bersama sejumlah klub Galatama, mulai dari Arseto Solo (1978-1982), Tunas Inti (1982-1983), hingga Yanita Utama (1983-1985).
Setelah itu, dia pernah berkarier bersama Krama Yudha Tiga Berlian (1985-1986), Pelita Jaya (1986-1992), hingga Putra Samarinda (1993). Saat masih aktif berkarier, dia dikenal sebagai sosok mesin gol yang mumpuni.
Pasalnya, Banur menjadi satu-satunya pemain yang pernah meraih hattrick gelar top scorer di era Galatama, yakni saat bermain bersama Yanita Utama dan Krama Yudha Tiga Berlian pada tahun 1983 hingga 1985.
Adapun kiprahnya bersama tim nasional juga patut diapresiasi. Pasalnya, Banur adalah salah satu sosok yang berjasa besar membawa Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991.
Sementara itu, di jenjang kepelatihan, Banur sudah memulai kariernya sejak 2005, tepatnya ketika ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia.
Setelah itu, ia melanjutkan kiprahnya bersama PSIS Semarang (2005), Pelita Krakatau Steel (2006), menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 (2006-2007), dan Direktur Teknik Pelita Jaya (2007).
Setelah itu, pekerjaannya berlanjut di Arema Malang (2008), PSIS Semarang (2008-2009), Jakarta FC (2011), Persiram Raja Ampat (2011-2012), Cilegon United (2013-2014), Persija Jakarta (2015-2016).
Selanjutnya, Banur kembali menangani Cilegon United (2017-2019), PSIS Semarang (2019), Muba Babel United (2020), RANS Cilegon (2021), dan terakhir ini mengasuh Persipal Palu (2022).
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk