Irwan Febri Rialdi
Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. (Fabrice Cofrini/AFP)

Bolatimes.com - FIFA sebagai induk sepak bola tertinggi di dunia baru saja memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” tulis pernyataan FIFA di situs resmi.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga:
Hukum Sikat Gigi saat Puasa di Bulan Ramadan, Begini Penjelasannya

Dengan pencoretan itu, Timnas Indonesia U-20 secara langsung gagal mentas di Piala Dunia U-20 2023. Pasalnya, Timnas Indonesia U-20 sendiri lolos ke Piala Dunia U-20 2023 dengan status tuan rumah.

Terlepas dari keputusan FIFA yang dinilai tebang pilih ini, FIFA memang kerap mendapat sorotan karena beberapa kontroversi yang menyelimuti mereka.

Pada kenyataannya, FIFA sendiri tidak lepas dari kontroversi. Berikut daftarnya!

Baca Juga:
Sudah Persiapan Lama, Shin Tae-yong Sakit Hati Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal

1. Uji Coba Peraturan Baru

FIFA sempat menuai reaksi keras dari publik sepak bola dunia setelah melakukan uji coba peraturan baru pada 2021. Peraturan tersebut mengubah beberapa unsur permainan sepak bola yang telah menjadi identitas olahraga tersebut. Seperangkat peraturan tersebut juga sempat diujicobakan dalam turnamen Future of Football Cup.

Perubahan peraturan tersebut meliputi durasi permainan yang diubah menjadi 2x30 menit untuk satu pertandingan, waktu pertandingan berhenti ketika bola keluar dari lapangan, mengganti lemparan dalam menjadi tendangan dalam bak permainan futsal, hingga menghapus batasan pergantian pemain.

Baca Juga:
3 Kerugian Timnas Indonesia U-20 seusai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Meski berdalih bahwa keputusan ini diambil untuk membuat sepak bola lebih menarik, rencana FIFA tersebut mendapat banyak kecaman.

2. Wacana Piala Dunia Dua Tahun Sekali

Infantino sempat bikin geger publik sepak bola karena punya wacana mengadakan Piala Dunia menjadi dua tahun sekali. Padahal, kompetisi tertinggi di dunia ini dianggap sudah cocok menjadi ajang empat tahunan.

Baca Juga:
Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia, Persija Jakarta Beri Pesan Menyentuh

Meski pada perjalanannya terdapat pihak yang pro dan kontra, wacana ini dinilai akan menghilangkan sisi 'keistimewaan' Piala Dunia sebagai ajang paling bergengsi dalam sepak bola.

3. Suap

Isu suap sudah beberapa kali menerpa FIFA, terbaru skandal korupsi dibuka di Amerika Selatan. Kasus yang dibuka adalah kasus suap dua mantan eksekutif 21st Century Fox dan perusahaan pemasaran olahraga yang dituduh menyuap pejabat sepak bola Amerika Selatan untuk mendapatkan hak siar.

Sebelumnya, FIFA juga tersangkut kasus suap soal terpilihnya Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Tudingan pertama kepada mantan Presiden CONCACAF, Jack Warner. Pria asal Trinidad Tobago ini diduga menerima suap hingga 5 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 82,2 miliar untuk memenangkan Rusia dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018. 

Yang kedua adalah eks presiden konfederasi Sepak Bola Brasil, Ricardo Teixeira, dan bekas Presiden COMNEBOL, Nicolas Leoz, beserta rekan konspiratornya, diduga menerima suap dari Qatar untuk memuluskan langkah jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. 

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More