Bolatimes.com - Berikut deretan alasan mengapa Timnas Indonesia U-16 bisa mengalahkan tim kuat sekelas Uni Emirat Arab (UEA) di laga kedua grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Timnas Indonesia U-16 melanjutkan kiprah apiknya di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan mengalahkan Uni Emirat Arab di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (5/10).
Dalam duel tersebut, skuad Garuda Asia arahan Bima Sakti ini mampu menundukkan lawannya tersebut dengan skor tipis 3-2.
Timnas Indonesia U-16 mampu unggul terlebih dulu di laga ini pada menit ke-18 lewat gol yang dicetak oleh Nabil Asyura.
Gol cepat itu pun digandakan oleh Arkhan Kaka 12 menit berselang yang membuat Timnas Indonesia U-16 unggul 2-0 atas UEA.
Usai dua gol itu, UEA mulai bangkit dan bahkan mampu mencetak dua gol penyama kedudukan dalam tempo tujuh menit saja lewat Walid Malallah di menit ke-32 dan Ghaith Abdullah di menit ke-39.
Usai hujan gol di babak pertama, gol penentu kemenangan di laga ini pun akhirnya tercipta di babak kedua lewat Arkhan Kaka di menit ke-54.
Skor 3-2 pun alhasil menutup laga ini untuk kemenangan Timnas Indonesia U-16 yang kemudian menggeser Uni Emirat Arab dari puncak klasemen grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Di balik kemenangan ini, ada beberapa alasan mengapa Timnas Indonesia U-16 bisa memberikan kejutan dan mengalahkan tim sekelas Uni Emirat Arab.
Apa saja alasan tersebut? Berikut ulasannya.
1. Tak Banyak Berbuat Kesalahan
Kemenangan Timnas Indonesia U-16 atas Uni Emirat Arab ini tak lepas dari minimnya kesalahan yang dibuat skuad Garuda Asia sepanjang laga.
Hal ini berbanding terbalik dengan Uni Emirat Arab yang kerap melakukan kesalahan, baik saat menguasai bola maupun saat melakukan Pressing.
Hal ini diakui oleh pelatih Uni Emirat Arab, Alberto Gonzalez yang menyebut anak asuhnya terlalu banyak berbuat kesalahan ketimbang Timnas Indonesia U-16.
2. Pertahanan Solid
Pasca laga, Alberto Gonzalez juga memuji pertahanan Timnas Indonesia U-16 yang solid dan tampil lugas kendati kebobolan dua gol.
Sepanjang pertandingan, barisan pertahanan Timnas Indonesia U-16 mampu menggagalkan tusukan maupun operan yang dilakukan oleh UEA.
Bahkan saat menjaga Possession, barisan bek Timnas Indonesia U-16 bermain sangat tenang dan minim melakukan kesalahan yang tak perlu.
3. Kondisi Lapangan Stadion Pakansari
Alberto Gonzalez juga beralasan bahwa kekalahan timnya dari Timnas Indonesia U-16 dikarenakan kondisi lapangan Stadion Pakansari yang buruk.
Ia berkilah bahwa anak asuhnya sulit menguasai bola dan memainkan permainan dengan gaya operan pendek seperti yang ia harapkan.
Hal ini berbeda dengan Timnas Indonesia U-16 yang telah paham akan kondisi lapangan Stadion Pakansari dan juga bermain Direct atau langsung.
Berita Terkait
-
Hasil Timnas Indonesia U-16 vs Vietnam, Garuda Muda Pesta Besar!
-
Ketum PSSI Gerah dengan Selebrasi Lebay Timnas Australia U-16
-
Main dengan 10 Pemain, Timnas Indonesia U-16 Kalah 3-5 dari Australia
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
-
Erick Thohir Kagum dengan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-16
-
Komentar Nova Arianto usai Timnas Indonesia U-16 Bantai Singapura di Laga Debut
-
Profil Fabio Azka Irawan, 'The Next' Pratama Arhan dari Timnas Indonesia U-16
-
Miroslav Fernando Kembangkan Talenta di Eropa usai Terpental dari Seleksi Timnas Indonesia U-16
-
Nova Arianto Eks Bek Persib Berjuluk Suster Ngesot yang kini Punya Jabatan Mentereng dari Orang Dalam Istana
-
Terima Kasih Bima Sakti, PSSI Resmi Mendepaknya dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk