Rauhanda Riyantama
Gelandan Persija Jakarta, Sandi Sute kehilangan rumah dan anggota keluarga pascamusibah gempa Palu, Minggu (30/9/2018) lalu. (@sandi.sute21/Instagram)

Bolatimes.com - Berikut deretan transfer kontroversial yang pernah terjadi di Liga Indonesia, di mana hal ini berkaitan dengan kepindahan pemain maupun pelatih.

Bukan lagi rahasia jika transfer dalam sepak bola memiliki sisi unik yang terkadang membuat orang geleng-geleng kepala.

Di sepak bola internasional, beberapa penikmat si kulit bundar kerap mendengarkan kisah transfer unik yang melibatkan pemain.

Baca Juga:
Hasil Piala AFF U-16 2022: Ganas, Vietnam Hajar Filipina 5-0

Sebut saja Hugh McLenahan yang diboyong Manchester United dengan memberikan lemari es yang penuh dengan es krim.

Lalu ada Ian Wright yang biaya transfernya dibayar dengan satu set alat angkat beban saat Crystal Palace memboyongnya dari Greenwich Borough.

Di Indonesia pun ada kisah unik soal transfer pemain, saat Indriyanto Nugroho diboyong Pelita Jaya dari Arseto Solo dengan harga hanya 100 rupiah saja.

Baca Juga:
Kabar Baik, Pemerintah akan Bangun Training Center Sepak Bola di IKN Nusantara

Karena biaya transfer yang hanya 100 rupiah itu, Indriyanto Nugroho sampai dipanggil ‘Mister Cepek’ oleh penikmat sepak bola Tanah Air.

Selain transfer aneh Indriyanto Nugroho yang hanya menggunakan uang 100 rupiah saja, masih ada beberapa transfer kontroversial yang terjadi di sepak bola Indonesia.

Transfer apa saja itu? Berikut daftarnya.

Baca Juga:
Jadwal Liga 1 2022 Pekan ke-3, Ada Big Match PSM Makassar vs Persija Jakarta

1. Sandi Sute

Pemain Persija, Sandi Darma Sute (kedua kanan) bersama rekannya Renan Da Silva beraksi setelah berhasil membobol gawang Bali United pada pertandingan Sepak Bola Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (02/12/2018). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pada awal tahun 2019 silam, Sandi Sute membuat geger jagat transfer sepak bola Tanah Air saat dirinya hengkang dari Persija Jakarta ke Kalteng Putra.

Kepindahan ini membuat geger karena Sandi Sute ternyata masih terikat kontrak dengan Persija dan menerima tawaran Kalteng Putra.

Baca Juga:
Timnas Indonesia U-16 vs Singapura, Menang Harga Mati untuk Skuad Garuda Asia

Disebutkan, Sandi Sute telah menerima DP sebesar 50 persen. Ia pun bahkan telah mengumumkan kepindahannya ke Kalteng Putra tersebut lewat akun Instagram pribadinya.

Namun pada akhirnya, Sandi Sute batal pindah ke Kalteng Putra karena masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta.

2. Andik Vermansah

Masih di tahun 2019, Andik Vermansah saat itu resmi diboyong oleh Madura United untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2019.

Namun, kepindahan ini menyertakan klausul unik, di mana Andik meminta agar Madura United tak memainkannya saat Laskar Sapeh Kerrab bertemu Persebaya Surabaya.

Adanya klausul ini disebut-sebut karena Andik sungkan terhadap Persebaya. Bahkan ia juga mengidolai klub berjuluk Bajul Ijo tersebut.

3. Agu Casmir

Agu Casmir saat bermain di Persija Jakarta. (Twitter)

Pada gelaran Liga Indonesia 2006, Persija Jakarta resmi merekrut penyerang berkebangsaan Singapura, Agu Casmir.

Meski telah direkrut, pemain berdarah Nigeria ini tak terlihat batang hidungnya hingga kompetisi telah bergulir.

Usai diselidiki, Agu Casmir ternyata kabur membawa uang muka sebesar Rp186 juta dari Persija. Beruntung Asosiasi Sepak Bola Singapura membayar ganti rugi ke Macan Kemayoran.

4. Yanto Basna

Pada 2017 lalu, Arema FC hendak mendatangkan Yanto Basna. Bahkan niatan ini hanya tinggal menyisakan tanda tangan saja.

Namun jelang tanda tangan kontrak, Yanto Basna hilang kabar, sehingga tanda tangan kontrak pun urung terjadi sampai kompetisi resmi bergulir.

Yanto Basna kemudian buka suara mengatakan dirinya tak kabur. Hanya saja, dirinya dan Arema FC belum ada kesepakatan tertulis, sehingga perekrutan ini batal terjadi.

5. Bambang Nurdiansyah

Bambang Nurdiansyah (kiri) bersama CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. (Instagram/@psisfcofficial)

Tak hanya soal transfer pemain, transfer pelatih di Indonesia pun menghadirkan beberapa kisah unik. Salah satunya adalah saat PSIS Semarang merekrut Bambang Nurdiansyah pada 2008.

Saat itu, pelatih yang akrab disapa Banur itu ditunjuk sebagai pelatih baru PSIS Semarang. Demi memuluskan langkahnya, Laskar Mahesa Jenar bahkan memberi bayaran unik.

Diketahui, PSIS Semarang memberikan bayaran ke Banur berupa mobil dan sebidang tanah agar dirinya mau bergabung.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More