Bolatimes.com - Berstatus sebagai tim sepak bola tertua di Indonesia, PSM Makassar masih terjaga di kasta tertinggi kompetisi dan belum pernah mengalami degradasi sejak berdiri pada 2 November 1915.
PSM Makassar menyambut Liga 1 2022-2023 dengan penuh semangat, bermodal lima kali gelar juara Piala Pererikatan dan satu gelar Liga Indonesia dan Piala Indonesia.
Juara tanpa mahkota bisa jadi merupakan gelar yang pantas disanding PSM Makassar, pasalnya tim asal Sulawesi ini sudah 9 kali torehkan runner-up kompetisi.
Masing-masing di era Perserikatan sebanyak empat kali dan empat kali selama berkompetisi di Liga Indonesia, namun kualitas Juku Eja tak perlu diragukan.
Di level internasional PSM tercatat pernah menuai kesuksesan menembus perempat final Liga Champions Asia musim 2000-2001.
Sementara itu untuk kompetisi Piala AFC Zona ASEAN pada 2019, mantan klub Asnawi Mangkualam ini berhasil mencapai babak semifinal.
Namun di tahun yang sama, performa PSM menurun drastis dan bahkan terlempar dari papan atas kompetisi usai mengakhiri musim Liga 1 2019 di urutan ke-12.
Bahkan di musim lalu PSM turun dua peringkat dari posisi akhir musim 2019, kondisi ini tentu harus diubah demi membuat tim kembali menjadi pesaing gelar kompetisi ini.
Bernardo Tavares saat ini ditunjuk sebagai pelatih PSM Makassar dan meski baru pertama kali di Indonesia, pria asal Portugal ini dianggap membawa angin segar.
Sosoknya berlisensi UEFA-Pro, Tavares berhasil memoles materi seadanya dari PSM Makassar untuk memulai kiprahnya di Liga 1 2022.
Sebelum itu Tavares lebih dulu berhasil membawa PSM melaju ke babak delapan besar Piala Presiden 2022 dan mencapai semifinal Piala AFC 2022 Zona ASEAN.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Tavares adalah memberi motivasi bagi seluruh pemain, tentunya disertai dengan strategi bermain yang ciamik.
Hal itu dibuktikan dari enam kali pertandingan yang sudah dilakoni PSM dalam dua ajang, dua kemenangan, dua imbang dan dua kekalahan.
Profil Singkat PSM Makassar
Nama Klub: PSM Makassar
Berdiri: 2 November 1915
Prestasi: Perserikatan (1956–1957, 1957–1959, 1964–1965, 1965–1966, 1991–1992), Liga Indonesia (1999/2000), Piala Indonesia (2019)
Posisi Musim Lalu: 14
Daftar Pemain PSM Makassar
Kiper: Reza Arya Pratama (30), M. Ardiansyah (1), Rivky Mokodompit (20), Harlan Suardi (62)
Belakang: Renaldi (4), Erwin Gutawa (5), Yuran Fernandes (6/Tanjung Verde), Yance Sayuri (11), Mahdi Fahri Albaar (23), Dallen Doke (22), Abdul Rahman S (28), Samuel Christianson (31), Ganjar Mukti (26), Safrudin Tahar (27), Agung Mannan (47), Edgard Amping (74), Ibnul Mubarak (80)
Tengah: Bryan Cesar (8), Vivi Asrizal (25), Rizky Eka Pratama (24), Kenzo Nambu (39/Jepang), Akbar Tanjung (45), Muhammad Arfan (48), Rafli Asrul (70), Dzaky Asraf (37), Rasyid Bakri (17), Yakob Sayuri (22), Wiljan Pluim (10/Belanda), Ananda Raehan (88)
Depan: Everton (10/Brasil), Ramadhan Sananta (9), Ricky Pratama (15), Prince Kallon (98)
Pelatih: Bernardo Tavares
Berita Terkait
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Gol Maut Menit 90+9! Siapa Carlos Franca yang Hancurkan Hancurkan Pesta PSM di Parepare
-
Empat Klub Super League Terjerat Utang Gaji: Bayang-Bayang Kelam Jelang Kick-off
-
Siapa Sulthan Zaky? Bek Muda PSM Makassar yang Berpetualang ke Liga Kamboja
-
Bernardo Tavares Bikin Pemain PSM Berkeringat, Digojlok Latihan Fisik Berat
-
Eks Pelatih PSM Makassar Ukir Sejarah di Piala Asia 2023, Bawa Tajikistan Melaju ke Babak 16 Besar
-
Didepak Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Yance Sayuri Curhat Begini, Bikin Baper!
-
Yance Sayuri Batal TC di Turki, Disebut Lebih Loyal ke PSM Dari Pada Timnas Indonesia
-
Bernardo Tavares Beri Sinyal Susul Victor Mansaray Hengkang Dari PSM, Bakal melatih di Malaysia?
-
Gaji Ditunggak, Victor Mansaray Hengkang dari PSM Makassar, Merasa Dibohongi dan Dikhianati
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk