Husna Rahmayunita
Pesepak bola Timnas Indonesia Pratama Arhan (kanan) melakukan selebrasi dengan rekannya Witan Sulaeman usai menjebol gawang Timnas Malaysia dalam pertandingan grup B Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Minggu (19/12/2021). ANTARA FOTO/Humas PSSI/app/aww.

Bolatimes.com - Terdapat 5 pemain berubah nasib menjadi bintang Timnas Indonesia, seolah menandakan perjuangan keras yang dilakukan berhasil mendapat ganjaran setimpal.

Sebelum menjadi pemain bintang kelas Tim nasional Indonesia, banyak pemain yang harus melalui masa sulit penuh perjuangan keras melawan tradisi.

Di tengah keterbatasan yang dimiliki, para pemain ini tidak menyerah untuk meraih mimpi hingga akhirnya susah payah di awal meniti karier berbuah manis.

Baca Juga:
Sambut Liga 1 Musim Depan, Persib Bandung Jadwalkan Latihan Perdana Pertengahan Mei 2022

Berikut lima pemain yang berhasil mengubah nasibnya menjadi bintang tim nasional Indonesia setelah menjalani proses keras.

1. Andik Vermansah

Pesepak bola Indonesia Andik Vermansyah meluapkan kegembiraan setelah membobol gawang Singapura pada laga putaran final Grup A AFF Suzuki 2016 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Jumat (25/11). [Antara]

Berjualan es di sekitaran Stadion Tambaksari Surabaya pernah dilakukan Andik Vermansah, demi mendapat penghasilan untuk biaya berlatih di sekolah sepak bola (SSB).

Baca Juga:
3 Alasan Erik ten Hag Cocok Jadi Juru Taktik Manchester United

Usaha tak kenal menyerah akhirnya membuat Andik masuk ke tim utama Persebaya pada 2008 di usianya yang masih 17 tahun.

Dari sinilah kariernya mulai berkembang, hingga membuat namanya menjadi langganan timnas Indonesia dan bahkan membuat Andik mampu berkarier di luar negeri.

2. Andhika Ramadhani

Baca Juga:
Profil Erik ten Hag, Pelatih Baru Manchester United Murid Pep Guardiola

Kiper Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani. (Dok. Persebaya)

Membantu ibu mencari nafkah sedari kecil sudah dilakukan Andhika Ramadhani dengan menjaga warung kopi milik keluarganya, khususnya sejak sang ayah meninggal.

Sepak bola menjadi tempat di mana Andhika mengubah kehidupan dirinya dan juga keluarganya, saat ini ia berstatus sebagai kiper Persebaya Surabaya.

Bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan 17 penampilan dan performanya membuat Shin Tae-yong memasukkan namanya untuk skuat SEA Games 2021.

Baca Juga:
Kabarkan Kondisi Terkini Georgina Rodriguez, Cristiano Ronaldo: Rumahku Surgaku

3. Witan Sulaeman

Witan Sulaeman berseragam Timnas Indonesia. (Instagram/witansulaiman_)

Witan Sulaeman bahkan pernah menjadi tukang sayur, membantu orang tua yang memberi dukungan penuh terhadap karier sepak bolanya.

Deretan kompetisi pernah dilalui Witan sebelum akhirnya menapakan kakinya sebagai salah satu pesepak bola berbakat Indonesia.

Namanya semakin meroket setelah lulus dari Diklat Ragunan, Witan menjadi langganan tim nasional kelompok umur, mulai U-19 hingga U-23.

Dan bahkan menjadi andalan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 bersama timnas Indonesia senior, sosoknya kini berkarier di Slovakia bersama FK Senica.

4. Evan Dimas

Evan Dimas dalam pertandingan melawan Afghanistan. (PSSI)

Bukan nama asing bagi penggemar sepak bola, sejak 2014 Evan Dimas sudah menjadi langganan tim nasional setelah aksi memukaunya bersama tim nasional kelompok umur.

Namun sebelum itu, Evan dan keluarga hidup dengan serba kekurangan bahkan untuk berlatih dan bermain saja ia menggunakan sepatu dengan harga Rp20 ribu.

Kisah pilu Evan itu saat ini berubah signifikan dengan kontrak hingga miliaran rupiah dari klub-klub top Indonesia setiap musimnya.

5. Pratama Arhan

Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan berselebrasi bersama rekannya setelah berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Timor Leste dalam pertandingan sepak bola Leg 1 FIFA Matchday di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (27/1/2022). Indonesia menang atas Timor Leste dengan skor 4-1. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.

Namanya melejit sejak membela timnas Indonesia di Piala AFF 2020, sosial medianya meledak dan pengikutnya tembus hingga 2,9 juta orang pengguna Instagram.

Kini Pratama Arhan tengah memulai kariernya di kancah Asia dengan bergabung Tokyo Verdy, klub kasta kedua Liga Jepang.

Sebelum itu, Pratama harus bermain dan berlatih mengunakan sepatu yang harganya Rp25 ribu akibat keterbatasan ekonomi dan bahkan langsung jebol sekali pakai.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

Load More