Bolatimes.com - Nama gelandang serang AZ Alkmaar, Tijjani Reijnders, telah diajukan pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Kevin Diks dan Mees Hilgers yang gagal dinaturalisasi Timnas Indonesia karena tidak mendapatkan restu orangtua.
Tijjani Reijnders muncul dari penjelasan Exco PSSI, Hasani Abdulgani. Menurut Hasani, setelah Kevin Diks dan Mees Hilgers tak jadi dinaturalisasi karena tak mendapat restu orang tua mereka, Shin Tae-yong meminta satu pemain keturunan lain untuk dinaturalisasi.
"Dia keturunan Maluku. Pemain dari AZ Alkmaar," kata Hasani.
Ucapan dari Hasani ini pun membuat publik menerka bahwa sosok itu ialah Tijjani Reijnders. Siapa Tijjani Reijnders?
Tijjani Reijnders lahir di Zwolle, pada 29 Juli 1988. Usianya baru 23 tahun. Ia memiliki darah sepak bola dari sang ayah yang juga merupakan mantan pesepak bola Belanda, Martin Reynders.
Martin Reynders merupakan mantan penyerang klub Belanda, PEC Zwolle di era 80 hingga 90-an. Delapan musim, Martin membela PEC.
Yang menarik Martin diketahui sempat menjadi rekan satu tim eks bek Manchester United, Jaap Stam. Pada musim 1992-93, Jaap Stam membela PEC.
Bek yang mengakhiri kariernya di Lazio itu membela PEC selama semusim dan catatkan 32 pertandingan. Sedangkan ayah Tijjani, Martin Reynders baru pindah dari PEC pada 1988 dan melanjutkan karier di Major League Soccer (MLS) bersama Nashville Metros.
Sempat bermain di Finlandia bersama FC Haka dan FC Jokerit, Martin mengakhiri kariernya sebagai pemain di PEC pada 2008. Ia sempat menjadi asisten pelatih di PEC pada musim 2006 hingga 2008.
Darah sepak bola Martin menurun kepada anak-anaknya. Ya, tidak hanya Tijjani Reijnders yang berkarier sebagai pesepak bola, sang adik, Eliano juga menekuni pekerjaan sama.
Berbeda dengan sang ayah, Tijjani Reijnders mengawali karier sepak bolanya di tim amatir Belanda bernama WVF. Ia bermain di sana dari 2003 hingga 2007.
Baru pada 2007, ia pindah ke PEC. Pada 2011, ia sempat menimba ilmu di akademi FC Twente. Nama Tijjani diketahui sempat membela tim Belanda U-20 sebanyak 3 pertandingan di rentang waktu 2018-19.
(Suara.com/Galih Prasetyo)
Tag
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
AS Roma Resmi Tawar Jadon Sancho, Manchester United Mulai Goyah?
-
Marcus Rashford Bongkar Kekacauan MU: Tidak Ada Rencana Jangka Panjang
-
Manchester United Bersiap Lepas Sancho, Besiktas Jadi Tujuan Baru?
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Harry Maguire Blak-blakan: Semua Benci Manchester United!
-
Alejandro Garnacho Ancam Manchester United: Lepas ke Chelsea atau Saya Magabut
-
United Punya Banyak Bintang Baru, Tapi Amad Diallo Bisa Jadi Yang Paling Terang
-
Statistik Menggila! Inilah Alasan Benjamin Sesko Layak Jadi Mesin Gol Setan Merah
-
Gila-Gilaan! MU Mau Datangkan Duo Bintang Premier League dan PSG Sekaligus
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk