Rauhanda Riyantama
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus. (Suara.com/Adie Prasetyo)

Bolatimes.com - Persija Jakarta, kemungkinan bakal mengalami kendala saat menjamu Bali United pada pekan ketiga Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 31 Mei mendatang. Pasalnya, situasi Jakarta masih kurang kondusif usai diumumkannya hasil pemilihan umum 2019.

Pihak berwenang saat ini telah menetapkan status siaga satu di Ibu Kota hingga hari ini, 25 Mei. Status tersebut bukan tidak mungkin diperpanjang mengingat eskalasi politik dalam negeri saat ini.

Dengan demikian, kemungkinan besar Persija tidak akan mendapat izin dari kepolisian untuk menggelar pertandingan. Meski saat ini manajemen Persija menyebut pihak kepolisian masih melakukan kajian terkait izin untuk Persija pada 31 Mei mendatang di SUGBK.

Baca Juga:
Jakmania Kecewa Harga Tiket PSIS Vs Persija Melambung Tinggi

"Polisi masih melihat perkembangan. Yang jadi persoalan itu sesuai regulasi kita harus mengajukan perizinan H-7. Itu berarti besok paling telat," kata CEO Persija Ferry Paulus, seperti dikutip dari Suara.com.

Ferry menjelaskan pihaknya tidak ingin jadwal pertandingan mundur. Karena akan berdampak pada rencana persiapan Macan Kemayoran.

Jika izin tidak didapat, manajemen Persija memiliki dua opsi. Yaitu tukar status kandang dengan Bali United di putaran pertama ini atau bermain di luar Jakarta.

Baca Juga:
Hadapi Messi, Asisten Pelatih Valencia Harap Anak Asuhnya Tak Gentar

Namun, Ferry belum berani mengambil keputusan. Karena Persija harus lebih dulu berkomunikasi dengan pihak Bali United terkait pertandingan pekan ketiga ini.

"Saya berikan gambaran situasi satu sampai dua hari ini. Jika setuju pun, secara nonteknis, Bali juga tidak diuntungkan karena akan banyak laga away di putaran kedua," jelasnya.

"Jadi kita akan putuskan secepatnya. Tapi sudah ada terbosan yang saya sebutkan tadi. Dua opsi tadi," pungkasnya.

Baca Juga:
Hadapi Jepang di Semifinal Piala Sudirman, Ini Pesan Rudy Hartono

Load More