Galih Priatmojo | Irwan Febri Rialdi
Sales dan Marketing Bali United, Raymond Diaz. (Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi).

Bolatimes.com - PT Putra Sleman Sembada (PSS), perusahaan yang menaungi PSS Sleman, tengah berada di Pulau Dewata, Bali. Di sana, pihak Super Elang Jawa mengunjungi markas Bali United, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu (26/1/2019).

Tujuan dari kunjungan ini tidak lain dan tidak bukan demi mempersiapkan diri menghadapi Liga 1 musim depan. Sebagai tim promosi, PSS Sleman merasa perlu mempelajari bebagai hal dari Bali United, beberapa di antaranya adalah terkait branding tim, pengelolaan stadion, manajemen marketing dan bisnis, hingga pembinaan usia muda.

Terlebih kesebelasan yang baru berdiri pada 2015 tersebut baru saja didapuk sebagai 'Most Developing Club Award 2018' atau klub sepak bola dengan kemajuan paling pesat di Indonesia dari PSSI.

Baca Juga:
Gabung Madura United, Syahrian Abimanyu Lengkapi 11 Pemain Berlabel Timnas

Penghargaan itu pun terbilang wajar. Pasalnya, menurut Raymond Diaz selaku Sales dan Brand Activation Bali United, klub kebanggaan masyarakat Pulau Dewata ini memang dikelola dengan serius.

Di sisi branding dan manajemen bisnis, Bali United yang dinaungi oleh PT Bali Bintang Sejahtera itu melakukan berbagai perencanaan jangka panjang. Mulai dari stadion, sebagai tim yang terbilang baru, mereka menyewa Stadion I Wayan Dipta dengan durasi 20 tahun. Tujuannya adalah, selain untuk identitas klub, juga untuk objek wisata di tengah gemerlap keindahan Pulau Dewata.

"Kami menyewa Stadion I Wayan Dipta selama 20 tahun. Stadion harus bisa dijadikan sarana pariwisata, menarik banyak pengunjung. Karena itu, kita juga ada program stadium tour, untuk memfasilitasi para wisatawan yang datang berkunjung," kata Raymond Diaz di Stadion I Wayan Dipta, Sabtu (26/1/2019).

Baca Juga:
Kalahkan Greysia / Apriyani, Ini Kata Pasangan Ganda Putri Jepang

Di tambah lagi, klub yang dikola oleh Yabes Tanuri ini juga membangun Megastore Bali United seluas 1000 meter persegi. Proyek ini tentu saja dimanfaatkan untuk menunjang pendapat lain klub selain dari tiket penonton.

Sisi dalam megastore Bali United. (Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi).

"Untuk store ini kita rintis sejak 2017, dan sekarang sudah semakin berkembang. Berbagai merchandise kita jual di situ, mulai dari jersey original, kaos, topi, mug, hingga botol minuman," ujar Raymond.

"Antusiasmenya pun sejauh ini sangat baik, karena bukan hanya pendukung Bali United saja yang belanja di sini, tapi juga wisatawan. Bahkan, kalau saat match, pemasukan dari store bisa sampai Rp50 juta dalam satu hari," imbuhnya.

Baca Juga:
Kevin/Markus ke Final, Indonesia Rebut Satu Gelar di Indonesia Masters 2019

Sementara itu, kontestan Liga 1 selain diwajibkan menyiapkan tim senior, mereka juga diharuskan memiliki para pemain U-17 serta U-20 untuk dikompetisikan. Bali United pun mempersiapkan semua itu dengan serius, yakni langsung menjalin kerja sama dengan raksasa Ligue 1, Paris Saint-Germain (PSG).

Sales dan Marketing Bali United, Raymond Diaz. (Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi).

"Ya, kita menjalin kerjasama dengan PSG sejak tahun lalu, untuk menunjang proyek youth development ini. Kita juga datangkan langsung trainer-nya dari Paris," tuturnya menutup.

Bali United memang baru berdiri sejak 2015. Namun, mereka menjelma sebagai salah satu tim yang disegani di kasta teratas sepak bola Indonesia. Pasukan Serdadu Tridadu tercatat dua kali menjadi runner-up di ajang Liga 1 2017 dan Piala Presiden 2018.

Baca Juga:
Langkah ke Partai Final Kandas, Jonatan Christie Minta Maaf

Load More