Galih Priatmojo
Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri, Brigjen Krishna Murti saat menjenguk Krisna Adi di kediamannya, di Sleman, Yogyakarta. (Instagram/krishnamurti_bd91)

Bolatimes.com - Pemain PSMP Mojokerto, Krisna Adi Darma beberapa waktu lalu sempat jadi pusat perhatian setelah mengalami kecelakaan hebat selang sehari usai mendapat vonis dari Komdis PSSI hukuman seumur hidup larangan berkecimpung dalam sepakbola karena diduga terlibat dalam praktek pengaturan skor. Ternyata ada fakta mencengangkan di balik peristiwa itu.

Krisna Adi sempat jadi viral di berbagai media sosial kala melakukan sujud syukur usai gagal melakukan eksekusi penalti ke gawang Aceh United pada laga babak 8 besar Liga 2 2018 lalu. Dugaan bahwa Krisna Adi terlibat pengaturan skor pun menyeruak.

Setelah ramai jadi perbincangan, Komdis PSSI kemudian memanggil yang bersangkutan, hingga kemudian keluar keputusan bahwa mantan penggawa PSIM Yogyakarta itu dihukum seumur hidup larangan berkecimpung di sepakbola tanah air.

Baca Juga:
Wakil Satgas Anti Mafia Bola Pernah Berurusan dengan Polisi Gara-gara Bola

Tak berselang lama, ketika bertandang ke keluarganya di Yogyakarta, Krisna Adi mendapat musibah kecelakaan saat berboncengan dengan rekannya mengendarai sepeda motor. Kondisinya pun sempat kritis hingga dirawat intensif di salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta.

Dari sumber informasi yang sempat didapat Bolatimes.com dari kakaknya Johan Arga, diungkapkan bahwa Krisna Adi mengalami luka serius di bagian kepala dan harus melakoni dua kali operasi besar.

Beberapa hari usai peristiwa nahas tersebut, perwakilan Asosiasi Sepakbola Profesional Indonesia (APPI) menjenguk Krisna Adi pascapemulihan dari rumah sakit. Disebutkan bahwa Krisna Adi saat itu kondisinya jauh dari baik.

Baca Juga:
Bukan Ronaldo, Inilah Pemain Terbaik Dunia Versi Eden Hazard

Hal itu diungkapkan Liaison APPI, Muhammad Ardika Aji saat berbincang bersama dalam acara diskusi yang digelar di channel Youtube Narasi TV. Dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu, Aji mengungkapkan fakta mencengangkan.

Ia menyebut bahwa berdasar pengakuan sang kakak, Krisna Adi memang terlibat dalam praktek pengaturan skor. Tetapi ia hanya disuruh dan tidak dibayar sama sekali.

"Di malam harinya cerita tentang sanksi seumur hidup besok paginya mau cerita lebih lanjut tapi kemudian kena kecelakaan. Singkat cerita saat itu kakaknya bilang, mas saya jamin adik saya disuruh tapi saya jamin juga adik saya tidak dibayar karena kalau dibayar dia tidak akan minta uang saya untuk jajan," ungkapnya.

Baca Juga:
Lolos ke 8 Besar Coppa Italia, Allegri Akui Tak Mudah Kalahkan Bologna

Lebih lanjut Aji mengungkapkan jika kondisi Krisna Adi saat ini masih sangat butuh bantuan besar dari semua pihak untuk proses kesembuhannya. Aji menyebut dari skala 80 persen fisiknya yang ada saat ini hanya 5 persen yang aktif. Krisna Adi masih butuh beberapa kali operasi lagi untuk memulihkan kondisinya.

"Dia kondisinya masih mengkhawatirkan. Jangankan untuk bicara soal yang lain-lain ditanya mau makan apa aja masih sulit. Dia butuh dukungan banyak pihak terutama bantuan untuk kesembuhannya. Saat ini dari 80 persen hanya 5 persen yang aktif kondisi fisiknya, masih sulit komunikasi dan mendengar, dia masih butuh biaya lebih dari 80 juta lagi untuk proses kesembuhan," jelasnya.

Aji pun meminta agar pihak Satgas Anti Mafia Bola, BOPI hingga Kemenpora bisa turut memberikan dukungannya untuk kesembuhan Krisna Adi Darma. 

Baca Juga:
Tak Mainkan Mesut Ozil Lagi, Unai Emery Beri Penjelasan

 

Load More