Stephanus Aranditio
Pemain Persela Lamongan Dwi Kuswanto (bawah) berusaha menghentikan bola dari Pemain Arema FC Hamka Hamzah (atas) dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018). Persela menang atas Arema FC dengan skor 4-0. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Bolatimes.com - Pemain senior di Indonesia, Hamka Hamzah angkat bicara terkait dugaan pengaturan skor di Liga 1 yang diduga sudah diatur oleh mafia sepak bola agar Persija Jakarta menjadi juara musim ini.

Kapten Arema FC itu merasa tersakiti sebagai pemain sepak bola yang sudah berjuang di lapangan, menurutnya PSM Makassar dan Persija Jakarta saat ini masih sama-sama memiliki peluang dan layak menjadi juara tanpa cap ''juara settingan''.

Hamka menganggap hampir seluruh tim di Liga 1 mempunyai target yang sama yakni menjadi juara. Klubnya pada putaran pertama, Sriwijaya FC juga mempunyai harapan untuk jadi juara dengan mendatangkan pemain bintang, namun pada akhir musim mereka justru harus berjuang di zona degradasi.

Baca Juga:
Daftar Peraih Gelar Liga 2 2018, PSS Sleman Borong Piala

''Saya sebagai pemain sangat merasa kecewa dengan adanya pernyataan seperti itu. Kami ini pemain di awal musim dikontrak oleh klub untuk menargetkan menjadi juara. Saya yakin 18 klub yang ada di Liga 1 ini menargetkan juara. Jadi kalau dikatakan settingan dari awal salah satu tim menjadi juara itu tidak masuk akal,'' ujar Hamka saat live di instagram pribadinya.

''Sebagai contoh kita lihat putaran pertama, yang menguasai adalah Barito Putera, Sriwijaya FC, dan Persib Bandung. Sedang Persija dan PSM ini terseok-seok di bawah, padahal kalau settingan harusnya mereka terus menerus di papan atas sampai akhir tanpa kalah, ya itu bisa dicurigai. Jadi kalau berandai-andai saat laga sisa empat pertandingan ya semua orang bisa melakukannya,'' tegas mantan pemain PSM dan Sriwijaya FC itu.

Pemain Persela Lamongan Dwi Kuswanto (kiri) berusaha menghentikan bola dari Pemain Arema FC Hamka Hamzah (kanan) dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018). Persela menang atas Arema FC dengan skor 4-0. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Hamka menegaskan jika memang ada bukti yang kuat silahkan diproses dengan cara yang benar bukan dengan berkomentas di media yang hanya akan membuat kisruh suasana.

Baca Juga:
Mantan Exco Hidayat Disanksi 3 Tahun & Denda oleh Komdis PSSI

''Isu ini merebak mungkin karena akibat gencarnya komentar di media sosial. Sehingga memengaruhi pencinta sepak bola Indonesia termasuk fans klub masing-masing. Itu tidak bagus jika tidak memiliki cukup bukti karena itu bisa merusak nama baik klub,'' jelas Hamka.

Hamka menilai kekisruhan yang terjadi di Liga 2 terkait pengaturan skor sudah baik, perlahan mafia bola mulai terungkap ketika seorang berani membuka suara dengan bukti-bukti yang jelas kemudian disebarkan ke media.

''Kalau Liga 2 ini yang bagus, mereka membuktikan jika ada pengaturan skor. Ini yang saya suka karena memiliki bukti rekaman percakapan dan penawaran. Sehingga berikan bukti kepada media, dan itu akan memalukan. Terbukti ada berita Exco itu mengundurkan diri dan didenda. Tetapi kalau Liga 1 saya tidak terima, saya suka liga ini,'' tutup Hamka.

Baca Juga:
Pelatih Chelsea Bicara Soal Nasib David Luiz dan Cesc Fabregas

Terkait pemberantasan mafia bola sendiri, Komisi Disiplin PSSI sudah menjatuhkan sanksi kepada mantan anggota Komisi Eksekutif (exco PSSI) Hidayat yang namanya tercatut dalam pengaturan skor.

Load More