Galih Priatmojo
Bek Persib Bandung Toni Sucipto setelah menjalani latihan rutin di lapangan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/9/2018). (Suara.com/Aminuddin)

Bolatimes.com - Buntut insiden berdarah yang menimpa suporter Jakmania, Haringga Sirila selain kompetisi Liga 1 dihentikan, Persib Bandung juga terancam hukuman berat. Bek Persib Bandung Toni Sucipto mengaku apapun keputusannya para pemain termasuk dirinya hanya akan mengikuti instruksi dari klub Persib. 

Suporter Persija, Haringga Sirla (23 tahun) tewas usai dikeroyok beberapa pendukung Persib. Itu terjadi beberapa jam sebelum dilangsungkannya laga Persib Bandung dan Persija Jakarta di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/8/2018), lalu.

Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah mematisurikan Liga 1 2018 untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil karena PSSI tengah melakukan investigasi lanjutan terkait tewasnya suporter Persija Jakarta.

Baca Juga:
Detik-detik Pengeroyokan Haringga Hingga Pelaku Dicokok Tim Prabu

Kini Persib menunggu sanksi PSSI atas kejadian ini. Kalau saja nantinya Persib dikenakan sanksi yang cukup berat dari PSSI, maka Toni sebagai pemain yang dikontrak oleh Persib akan tetap mengikuti arahan dari pihak klub.

''Kita mah kan kontrak sama Persib jadi gimana kata Persibnya aja nanti,'' kata Toni kepada wartawan setelah melakoni latihan rutin di lapangan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/9/2018).

Pemain kelahiran Surabaya, 32 tahun silam itu mempercayakan sepenuhnya kepada PSSI terkait hukuman apa yang akan diberikan terhadap Persib. Apalagi, saat ini hukuman itu belum resmi dikeluarkan oleh PSSI dan hanya berupa rekomendasi dari beberapa organisasi sepak bola di Indonesia.

Baca Juga:
Penyerang Arsenal Ini Kena Batunya Usai Kepergok Kebut-kebutan

Di antaranya, rekomendasi yang diberikan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). APPI merekomendasikan hukuman untuk Persib yakni berupa pengurangan poin juga pertandingan yang dijalani Persib tanpa penonton ke depannya.

''Kita santai aja, hukuman itu kan (masih) isu, belum ada keputusan, jadi kita enggak mau mikirin itu. Jadi terserah mau dibilang berapa tahun tapi kan itu masih isu,'' jelasnya.

Toni mengatakan bahwa PSSI pasti lebih bijak dalam memberikan hukum kepada Persib terkait kasus pengeroyokan maut itu. Harusnya, kata dia, imbas hukuman bagi Persib memang tak usah sampai pengurangan poin apalagi sampai degradasi.

Baca Juga:
Timnas Indonesia U-16 Fokus Benahi Ini Jelang Perempat Final

Mengingat, kata dia, kerusuhan yang terjadi bukan di dalam lapangan dan merugikan pemain yang sedang bertanding. Dengan kata lain, pertandingan Persija versus Persib memang berjalan lancar tanpa hambatan dan kedua kesebelasan tampak bermain profesional.

''Ini kan kejadiannya di luar stadion. Bukan saat di pertandingan, ini di luar stadion. Tapi ya emang sekarang ini bukan saatnya untuk anarki fokus kita mendukung Persib,'' katanya.

''Apapun yang terjadi ya di lapangan jangan sampai ada suara-suara apalagi di luar kalau bentrokan ya memang itu merugikan. Kalau jenis sanksinya yang pasti buat jera bobotohnya sama ya Persibnya juga,'' tukas Toni.

Baca Juga:
Jerman Jadi Tuan Rumah Piala Eropa 2024, Ini kata Joachim Loew

 

Berita ini sudah dimuat di suara.com

Load More