Reky Kalumata
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy. (dok Bhayangkara FC)

Bolatimes.com - Bhayangkara FC akan menghadapi Persija Jakarta saat kompetisi Liga 1 dipastikan bergulir pada 23 Maret 2018. Ini menjadi ujian sebenarnya bagi pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy untuk memulai membuka jalan mempertahankan gelar juara Liga 1.

Nama Simon McMenemy memang sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Pelatih kelahiran Aberdeen, 6 Desember 1977 itu pernah melatih Pelita Bandung Raya dan juga Mitra Kukar (musim 2011-2012).

McMenemy juga mulai dikenal di Asia setelah membawa Timnas Filipina membuat kejutan di Piala AFF 2010. Pelatih asal Skotlandia ini membawa The Azkals melaju hingga ke semifinal sebelum dihentikan oleh Indonesia.

Ia juga pernah melatih klub Loyola Meralco Sparks dan klub Vietnam Dong Tam Long An. Namun bersama Bhayangkara FC, McMenemy berhasil mengukir karirnya tertingginya sebagai pelatih setelah menjadi juara Liga 1.

McMenemy diboyong oleh Bhayangkara FC sebagai pelatih skuat utamanya pada Januari 2017. Ia diberikan target membawa The Guardian bisa menembus papan atas klasemen, minimal bisa berada di peringkat ketiga.

Dengan bermaterikan pemain seperti Ilija Spasojevic, Evan Dimas, dan Ilham Udin Armaiyn, McMenemy pun mampu menjawab tangan itu. Di luar Ekspektasi, Bhayangkara FC berhasil merebut juara Liga 1 di musim 2018.

Memang tidak ada yang menyangka McMenemy bisa membawa tim milik Kepolisian Negara Republik Indonesia itu meraih trofi juara. Apalagi Bhayangkara FC bisa mengatasi tim kuat Bali United dan PSM Makassar menjelang akhir liga.

Namun, sukses Bhayangkara FC sempat mendapatkan cercaan karena dianggap tidak sportif. Hal itu terkait tiga poin hadiah kemenangan atas Mitra Kukar karena memainkan Momo Sissoko yang sedang terkena sanksi, dalam pertandingan yang berakhir seri 1-1.

Meski demikian, McMenemy lebih suka menyebut skuatnya beruntung."Tidak ada yang mengharapkan kita untuk menantang gelar tapi saya tidak akan mengatakan ini adalah cerita Leicester City lainnya," ujarnya seperti dilansir BBC Sport.

"Kami bukan tim kontra-menyerang - kami bermain sepak bola dan permainan menarik. Keyakinan selalu ada dengan sisa laga musim ini, kami berada di puncak dan berjuang keras untuk tetap di sana. Kalau begitu, kami memiliki banyak keberuntungan."

Kini, McMenemy bersiap untuk memulai mempertahannkan trofi Liga 1. Pertandingan pertama Bhayangkara FC adalah menghadapi juara Piala Presiden 2018, Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 23 Maret.

Ini akan menjadi tantangan terbesar bagi McMenemy bukan hanya mempertahankan gelarnya namun juga meramu kembali skuatnya. Bhayangkara FC telah ditinggal berapa pemain bintangnya seperti Guy Junior, Evan Dimas, Ilham udin dan Ilija Spasojevic.

Namun Bhayangkara FC telah merekrut sejumlah pemain baru seperti Herman Dzumafo Epandi, Vladimir Vujovic, dan Vendry Mofu. Berat memang, namun peluang bagi Bhayangkara FC masih tetap ada dan McMenemy kembali mencoba peruntungannya di Liga 1.

Mampukah McMenemy kembali meracik skuatnya untuk mempertahankan gelar juara Liga 1, dan kembali mengukir rekor sebagai pelatih Skotlandia yang sukses di sepakbola Indonesia? Kita tunggu saja.

Load More