Wonderkid Brasil yang Bakal Jadi Lawan Timnas Indonesia U-17 Tersandung Skandal

Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-17 akan satu grup dengan Brasil di babak fase grup Piala Dunia U-17 2025.

Brasil diprediksi akan diperkuat wonderkid mereka, Ze Lucas. Kabar kurang sedap datang dari Ze Lucas, bahkan menyeret raksasa LaLiga, Barcelona.

Pemain yang merupakan kapten Timnas Brasil U-17 ini kabarnya sedang ditawarkan ke berbagai klub top Eropa, termasuk Blaugrana, oleh klubnya Sport Recife.

Namun yang membuat heboh, media Brasil mengklaim bahwa Barça turut membiayai sebagian perjalanan delegasi klub Brasil tersebut ke Spanyol.

Menurut laporan dari portal GE (Globo Esporte), delegasi Sport Recife yang terdiri dari Presiden Yuri Romão, eksekutif Thiago Gasparino, dan CEO Enrico Ambrogini, melakukan perjalanan ke Barcelona dengan biaya sebagian ditanggung oleh pihak klub Katalan.

Biaya itu disebut meliputi tiket perjalanan dan akomodasi.

Tujuan kunjungan mereka adalah untuk menawarkan Zé Lucas langsung kepada Direktur Olahraga Barça, Deco, yang saat ini tengah disibukkan dengan urusan keluar-masuk pemain dan membentuk skuad sesuai kebutuhan pelatih baru, Hansi Flick.

Namun, laporan dari Spanyol menyebutkan bahwa Zé Lucas tidak masuk dalam radar prioritas Barcelona.

Tim pemandu bakat (scouting) klub yang sudah menilai langsung penampilannya di ajang Sudamericano U-17 di Kolombia menilai sang pemain belum memenuhi standar tinggi yang dibutuhkan.

Sport Recife sendiri memasang harga tinggi, yakni sekitar 15 juta euro, dan bahkan menolak tawaran 12,5 juta euro dari klub Inggris, Wolverhampton Wanderers, pada bulan April lalu.

Barcelona juga dikabarkan tidak tertarik karena posisi Zé Lucas—seorang gelandang tengah—sudah kelebihan stok di tim utama, belum lagi banyak talenta muda dari La Masia yang sedang naik daun dan siap menembus skuad senior.

Hingga saat ini belum ada indikasi bahwa Barcelona akan melakukan manuver konkret untuk merekrut pemain 17 tahun tersebut.

Deco hanya meluangkan waktu menerima delegasi Recife sebagai bagian dari komunikasi terbuka, namun belum ada kesepakatan atau penawaran resmi.

Kontributor: M.Faqih