Bolatimes.com - Berikut daftar tujuh klub semenjana yang ternyata pernah mengangkangi tim-tim besar Eropa dan menjadi kampiun Liga Champions.
Liga Champions merupakan kompetisi antarklub paling bergengsi se Eropa. Bergengsinya ajang ini tak lepas dari kehadiran jawara-jawara dari setiap kompetisi domestik di benua biru.
Para jawara di kompetisi domestik itu akan bersaing untuk memperebutkan trofi Si Kuping Besar, yang menandakan bahwa tim yang memenanginya adalah tim terbaik di Eropa dan dunia.
Dalam perjalanannya, ajang ini sempat melalui beberapa format, seperti format Piala Champions di awal kemunculannya dan kini dikenal sebagai Liga Champions dengan format yang digagas sejak 1992 lalu.
Dalam perjalanannya itu, tak terhitung berapa banyak tim-tim papan atas Eropa yang berhasil menjuarai ajang ini.
Namun dari 67 gelar juara yang telah dibagikan kepada 22 klub, ada beberapa klub semenjana yang ternyata bisa menjuarai Liga Champions.
Baca Juga:
PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya, Aji Santoso Waspadai Kebangkitan Tuan Rumah
Setidaknya, ada tujuh klub semenjana yang mampu mengalahkan prediksi banyak orang sehingga berhasil keluar sebagai perengkuh gelar Si Kuping Besar.
Lantas, siapa saja tujuh klub semenjana yang menjuarai Liga Champions? Berikut daftarnya.
Baca Juga:
Perbandingan Pemain Termahal Timnas Indonesia dan Burundi, bak Bumi dan Langit
Kejutan di Liga Champions pertama hadir pada musim 1966/1967 kala tim asal Skotlandia yang tak punya nama besar kala itu, Glasgow Celtic, menjadi juara.
Kala menjadi juara Liga Champions itu, Celtic mampu mengalahkan kekuatan Italia, Inter Milan, yang sebelumnya berhasil menjuarai dua gelar ajang itu.
Baca Juga:
Arab Saudi dan 4 Negara yang Dirumorkan Gantikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Nottingham Forest bisa dikatakan bukan tim semenjana, jika melihat torehan gelar Liga Champions-nya yang telah mencapai dua gelar.
Namun Nottingham Forest pernah dicap sebagai kurcaci kala di bawah arahan Brian Clough. Meski punya cap buruk itu, ia mampu membawa The Tricky Tree menjuarai Liga Champions secara Back to Back pada 1978/1979 dan 1979/1980.
3. Aston Villa
Tim Inggris lainnya, Aston Villa, juga menghadirkan kejutan kala berhasil menjuarai Liga Champions musim 1981/1982. Saat itu, The Villans mengalahkan Bayern Munich di final.
Di laga final yang berlangsung di Rotterdam itu, Aston Villa berhasil menang dengan sor 1-0 lewat gol mantan pelatih Timnas Indonesia, yakni Peter Withe.
4. Hamburg SV
Hamburg SV merupakan klub asal Jerman yang tak punya riwayat panjang di Eropa. Tapi klub ini pernah membuat kejutan di musim 1982/1983.
Kala itu, Hamburg SV mampu menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan tim top Eropa asal Italia, yakni Juventus, dengan skor tipis 1-0 lewat gol Felix Magath.
Steaua Bucharest bukanlah nama semenjana di era 80 an. Apalagi jika melihat daftar pemainnya. Namun, klub asal Rumania ini bukanlah klub besar di Eropa.
Sehingga, keberhasilan Steaua Bucharest menjuarai Liga Champions 1985/1986 dianggap sebagai salah satu keajaiban di ajang ini.
6. Red Star Belgrade
Red Star Belgrade merupakan klub asal Serbia. Klub ini punya status yang sama dengan Steaua Bucharest, yakni sebagai klub kuda hitam.
Salah satu pencapaian apiknya tercipta di musim 1990/1991 kala Red Star Belgrade mampu menjuarai Liga Champions.
7. FC Porto
Terakhir kali kejutan hadir di Liga Champions yakni pada musim 2003/2004. Kala itu, FC Porto yang tak dijagokan bisa menjadi juara.
Di bawah arahan Jose Mourinho, FC Porto mampu melewati hadangan Real Madrid di fase grup, Manchester United di 16 besar, Lyon di perempat final, Deportivo La Coruna di semifinal, dan AS Monaco di final.
Berita Terkait
-
Ruh Setan Merah Benar-Benar Mati, Manchester United Lawan Tim Papan Bawah Saja Kalah
-
Berbagai Kejutan Menarik di Sepanjang Musim Liga Champions
-
Catatan Lini Pertahanan Inter Milan Menakjubkan, Mampukah Atletico Madrid Bobol Gawang Nerazzuri di Liga Champion?
-
Intip Potensi Lawan Berat Inter Milan Milan di Babak 16 Besar Liga Champion, Klub Ini Bisa Jadi Batu Sandungan
-
Pemain Keturunan Ini Sukses Bikin MU Pesakitan di Liga Champions, Benarkah Target Shin Tae-yong untuk Dinaturalisasi?
-
Atletico Bungkam Wakil Serie A Lazio, Tiket 16 Besar Sudah di Tangan
-
Jalan Tol Manchester City di Grup C Liga Champions, Pep Senyum Full
-
5 Skenario Man United Lolos 16 Liga Champions Termasuk Laga Formalitas Bayern Munchen
-
Link Live Streaming Liga Champions Galatasaray vs Manchester United Dini Hari Nanti, Tonton di Sini
-
Liga Champions Matchday 5: Link Live Streaming Real Madrid vs Napoli, Saksikan di Sini
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter