Irwan Febri Rialdi
Philippe Troussier, mantan pelatih Timnas Jepang dan Vietnam U-19. (AFP/Nhac NGUYEN)

Bolatimes.com - Timnas Vietnam akhirnya menunjuk Philippe Troussier sebagai juru racik terbarunya. Dia mendapat pekerjaan ini dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) untuk menggantikan Park Hang-seo.

Park Hang-seo resmi berpisah dengan timnas Vietnam usai kontraknya habis pada 31 Januari 2023 lalu. VFF pun resmi menunjuk penggantinya, yaitu Philippe Troussier dengan proses yang ketat.

Sebelum menduduki jabatan sebagai pelatih kepala Timnas Vietnam, Philippe Troussier sebetulnya sempat menjabat sebagai pelatih di kelompok usia U-19 dan U-23.

"Pemilihan ini berlangsung dengan proses yang ketat. VFF dan Philippe Troussier pada dasarnya sudah mencapai kesepakatan dengan pekerjaan pelatih kepala Timnas dan U-23 serta tujuan dan tugas lainnya," tulis laporan situs resmi VFF.

Sebetulnya, meski kariernya telah malang melintang cukup lama, tak banyak gelar bergengsi yang dimilikinya. Namun, salah satu yang mentereng ialah membawa Jepang menjuarai Piala Asia 2000.

Profil Philippe Troussier

Philippe Troussier sebetulnya bukanlah nama pelatih yang asing di dunia sepak bola. Sebab, lelaki kelahiran Paris pada 21 Maret 1995 ini punya rekam jejak yang sangat panjang di jalur kepelatihan.

Masa-masa awal kariernya di dunia ini diawali di Prancis bersama sejumlah klub, mulai dari INF Vichy (1983-1984), S Alencon (1984-1987), Red Star 93 (1987-1989), dan Creteil (1989).

Setelah itu, dia melanjutkan kariernya ke Afrika bersama ASEC Mimosas (1989-1992), Timnas Pantai Gading (1993), Kaizer Chiefs (1994), FUS Rabat (1995-1997), pelatih timnas Nigeria (1997), Burkina Faso (1997-1998), dan Afrika Selatan (1998).

Setelah puas menyelami dunia sepak bola Afrika, ia lantas bergeser ke Asia sebagai pelatih timnas Jepang (1998-2002) dan Qatar (2003-2004). Troussier sempat pulang ke Prancis untuk mengasuh Marseille pada 2004-2005.

Namun, dia kembali ke Afrika karena mendapat pekerjaan menangani timnas Maroko pada 2005. Selanjutnya, dia sempat berlabuh ke Jepang pada 2008-2010 untuk menangani Ryukyu.

Troussier juga pernah menghabiskan waktu kurang lebih lima tahun di China untuk menangani sejumlah klub seperti Shenzhen Ruby (2011-2013), Sfaxien (2014), dan Hangzhou Greentown (2015).

Kariernya di Asia Tenggara sebetulnya sudah bermula sejak tahun 2018. Ketika itu, dia menjadi penasehat yang akhirnya ditunjuk menjadi Direktur Teknik PVF, sebuah akademi sepak bola di Vietnam.

Setelah itu, dia mendapat rekomendasi dari PVF untuk menjadi pelatih kepala Timnas Vietnam U-19. Melalui berbagai pertimbangan, VFF akhirnya memilih Philippe Troussier sebagai suksesor Park Hang-seo.

Pekerjaan terdekatnya ialah mempersiapkan Timnas Vietnam U-23 untuk menghadapi pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, yakni SEA Games 2023.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More