Irwan Febri Rialdi
Philippe Coutinho menendang penalti saat melawan Sevilla pada 30 Januari 2019 (Lluis Gene/AFP)

Bolatimes.com - Nasib buntung di balik pembelian mahal Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann yang pernah dilakukan Barcelona, malah membuat Blaugrana semakin kocar-kacir.

Pembelian pemain mahal terus dilakukan Barcelona usai kepergian Neymar Jr ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2017 yang lalu berbuah petaka.

Namun langkah Barcelona itu justru menjadi senjata makan tuan, proyek lewat pembelian Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann gagal total.

Harga selangit dalam pembelian kedua pemain ini tak berbuah apa-apa untuk Blaugrana, selain itu juga nasib miris bagi kedua pemain tersebut.

Coutinho dibeli Barca dari Liverpool dengan mahar 160 juta euro atau sekitar Rp2,58 triliun, diplot dan digadang-gadang sebagai pengganti Neymar Jr.

Nilai tersebut menjadi yang terbesar yang pernah dikeluarkan Barca untuk seorang pemain, karenanya ekspektasi besar dipertaruhkan kepada sang pemain.

Hal itu bisa terjawab hanya setengah musim di Camp Nou, Coutinho berhasil memberi trofi La Liga dan Copa del Rey dengan menghasilkan 9 gol dan 7 assist dari 22 laga.

Meskipun kesuksesan itu hanya sesaat, Coutinho tenggelam ditambah memburuknya hubungannya dengan sang pelatih, Ernesto Valverde yang tak bisa memanfaatkan bakat sang pemain.

Coutinho akhirnya dipinjamkan ke Bayern Muenchen dan malah tampil mengesankan, mencetak 11 gol dan 9 assist dalam 38 pertandingan selama musim 2019-2020.

Termasuk dua gol ke gawang Barcelona di perempat final Liga Champions musim tersebut, hal yang sama dialami Griezmann.

Didatangkan dari Atletico Madrid pada Juli 2019 dengan nilai transfer 120 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun dengan durasi kontrak selama lima tahun.

Sayangnya baru dua musim berlalu, Griezmann justru dikabarkan pergi dari Barcelona setelah mengalami penurunan performa sama halnya dengan Coutinho.

Lagi-lagi, Ernesto Valverde gagal memanfaatkan kualitas yang dimiliki pemain timnas Prancis itu hingga berujung dilepasnya sang pemain kembali ke klub asalnya.

Kedua bakat besar ini justru menjadi proyek mubazir yang dilakukan Barcelona, keberuntungan yang tidak terjadi dua kali dari kedua pemain ini.

Kontributor: Eko
Load More