Bolatimes.com - Tak kalah dengan Pele hingga Diego Maradona, Italia memiliki seorang legenda yang dikenal dunia dalam sosok mendiang Gianluca Vialli.
Berbeda dari pesepak bola top pada umumnnya yang berangkat dari kondisi ekonomi keluarga yang sangat sulit, hal ini tidak berlaku untuk Gianluca Vialli.
Gianluca Vialli merupakan bungsu dari lima bersaudara, ayahnya merupakan seorang jutawan super kaya dengan perusahaan konstruksi.
Vialli dibesarkan di sebuah kastil yang terletak di Creona, Lombardy dan memulai karier sepak bola saat usianya masih 16 tahun.
Saat itu Vialli debut bersama tim lokal Cremonese yang bermain di Serie C, meski berstatus anak jutawan karier sepak bolanya tidak semudah yang disangka.
Pada tahun 1984, anak jutawan ini kemudian melanjutkan karier sepak bolanya bersama Sampdoria hingga pada akhirnya ia berteman dengan legenda Liverpool, Graeme Souness.
Baca Juga:
'Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Itu Bermain Cengeng' Marc Klok Disindir Media Vietnam
Keduanya berteman baik, sementara Vialli menjadi lebih mudah saat membuktikan kualitas bahasa Inggris yang dipelajari dari guru privatnya.
"Dia bisa Bahasa Inggris, tapi berantakan. Wajar, karena yang dia butuhkan hanyalah kawan bicara (Bahasa Inggris), yang sangat jarang di Italia," ucap Souness.
Tak lama setelah itu Vialli meninggalkan Sampdoria, bergabung dengan Juventus di tahun 1992 bahkan nilai transfernya memecahkan rekor dunia.
Baca Juga:
3 Pemain yang Tampil Buruk saat Timnas Indonesia Tumbang Lawan Vietnam
Bersama Si Nyonya Tua, Vialli menorehkan catatn impresif lewat Piala UEFA dan Liga Champions sebelum digaet raksasa London, Chelsea.
Momen itu terjadi pada musim panas 1996, Chelsea yang mencoba bangkit dari keterpurukan belum pernah memenangkan gelar sejak 1955 dan berada di kasta kedua selama tujuh tahun.
Kedatangan Vialli mengubah segalanya, kedatangan Vialli seolah menjadi jawaban tantangan dua klub London lainnya, Tottenham Hotpsur dan Arsenal.
Baca Juga:
Media Korsel Sebut Park Hang-seo Tertawa Kalahkan Pasukan Shin Tae-yong di Piala AFF 2022
Ken Bates yang saat itu menjadi pemilik Chelsea juga ikut mendatangkan sejumlah bintang top lain, termasuk Ruud Gullit, Roberto di Matteo hingga Gianfranco Zola.
Trofi Piala FA menjadi gelar pertama yang diraihnya bersama Chelsea setelah seperempat abad klub ini menantikan, Vialli bahkan keluar sebagai pencetak gol terbanyak.
Usai pensiun sebagai pesepak bola, Vialli kemudian melanjutkan karier sebagai pelatih namun hal itu sudah dilakukan sejak masih bermain untuk Chelsea.
Vialli merangkap jabatan sebagai asisten pelatih, di usianya yang masih 33 tahun Vialli dan masih menjadi pemain.
Ia menjadi orang Italia pertama yang melatih klub Liga Premier, bahkan sukses membawa The Blues mengalahkan Real Madrid di Piala Super Eropa.
Tak hanya trofi Piala FA, Vialli bahkan sukses membawa tim yang bermarkas di Stamford Bridge ini melangkah hingga perempat final Liga Champions.
Sebelum dipecat Chelsea pada September 2000 karena sempat berselisih dengan para pemain senior, begitulah kisah singkat Vialli sukses menjadi legenda sepak bola Italia.
Berita Terkait
-
Inter Milan 'Kedinginan di Puncak' Serie A, Juventus Sanggup Kejar 12 Poin?
-
Timnas Italia Diperkuat Pemain Veteran, Begini Peluangnya di Euro 2024
-
Jadwal Lengkap Pertandingan Euro 2024, Cek Tayangan Live Streaming Gratis, Gratis Nonton di RCTI
-
Keputusan Berani Leonardo Bonucci demi Bisa Perkuat Timnas Italia Bertarung di Euro 2024
-
Gelandang Persib Kenang Pengalaman dan Tekanan di Si Nyonya Tua
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Media Italia Gambarkan Suasana Saat Stefano Beltrame Debut Bersama Juventus
-
Dipecundangi Juventus, Pelatih Napoli Ogah Mengakui Kekalahan hingga Salahkan Nasib
-
Debut Stefano Beltrame di Persib Dipuji Eks Juventus Hingga Mantan Vokalis Band
-
Stefano Beltrame Resmi Gabung Persib, Dikontrak 6 Bulan
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Xabi Alonso Benar-Benar akan Jadi Milik Liverpool, Bisa Bikin Bayern Muenchen Gigit Jari
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool