Irwan Febri Rialdi
Pelatih Al-Nassr Rudi Garcia berbicara kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola Liga Pro Saudi antara Al-Nassr dan At-Tai di Stadion Mrool Park di ibu kota Saudi, Riyadh pada 6 Januari 2023. (AFP)

Bolatimes.com - Pelatih Al Nassr, Rudi Garcia, ternyata memiliki misi yang luar biasa dengan hadirnya megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, di skuadnya.

Rudi Garcia mengatakan, Cristiano Ronaldo harus kembali menikmati permainan sepak bola dan bisa kembali tersenyum saat bergabung bersama Al Nassr.

Sebab, Rudi Garcia telah memahami sejumlah momen menyedihkan yang baru saja dilewati oleh pemain berjulukan CR7 tersebut, baik itu di level klub maupun tim nasional.

Salah satu hal yang tak mengenakan itu terjadi lantaran hubungannya dengan manajer MU, Erik ten Hag, meruncing. Sampai-sampai, CR7 harus menjalani sesi wawancara kontroversial bersama Piers Morgan.

“Keinginan saya untuk Cristiano Ronaldo hanya satu, yakni dia bisa kembali menikmati sepak bola dan tersenyum lagi,” kata Rudi Garcia seperti dikutip dari AFP.

“Karena, dia baru saja melalui momen yang tak menyenangkan selama beberapa bulan terakhir di Manchester United, Timnas Portugal, dan juga secara personal.”

“Jika dia kembali menemukan kenikmatan dalam bermain sepak bola, maka misi saya sudah terpenuhi. Dia adalah atlet yang luar biasa,” imbuhnya.

Profil Rudi Garcia

Rudi Garcia merupakan sosok pelatih sepak bola yang punya rekam jejak mentereng. Dia tercatat lahir di Nemours, Prancis, pada 20 Februari 1964.

Ketika masih aktif bermain, Rudi Garcia tercatat pernah memperkuat sejumlah klub lokal seperti Corbeil-Essonnes (1970-1979), Viry-Chatillon (1979-1982), hingga Lille (1982-1983).

Ketika masih aktif bermain, Rudi menempati posisi sebagai gelandang. Dia juga dikenal kreatif sehingga bisa menempati posisi nomor sepuluh alias gelandang serang.

Sementara itu, kariernya sebagai pelatih bermula pada 1994. Ketika itu, dia berstatus sebagai player-manager, alias pemain yang juga bertugas mengemban tanggung jawab manajerial selama rentang 1994-1996.

Setelah itu, ia pernah menjadi fisioterapis, pencari bakat, hingga asisten pelatih ketika membantu di klub Saint-Etienne.

Sejak saat itu, ia sempat berpindah-pindah dengan menangani sejumlah klub di Prancis, mulai dari Dijon (2002-2007), Le Mans (2007-2008), hingga Lille (2008-2013).

Bersama klub yang disebut terakhir, Rudi Garcia sukses mempersembahkan kesuksesan. Sebab, ada gelar Ligue 1 2010/2011 dan Coupe de France 2010/2011 yang sukses diraih.

Rudi Garcia kemudian sempat bergeser ke Italia untuk menangani AS Roma (2013-2016), lalu kembali ke Prancis untuk mengasuh Marseille (2016-2019) dan Lyon (2019-2021).

Bersama Marseille, Rudi pernah membawa anak asuhnya merah runner-up UEFA Europa League 2017/2018, sedangkan Lyon dibawa untuk meraih runner-up Coupe de la Ligue 2019/2020.

Yang terbaru, juru racik berusia 58 tahun ini ditunjuk untuk menangani Al Nassr. Tugas itu baru diperolehnya sejak 29 Juni 2022.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More