Bolatimes.com - Setidaknya ada lima pelatih top justru gagal total di Piala Dunia 2022 meski mengantongi bayaran mahal dari negara yang dilatihnya.
Piala Dunia 2022 telah memasuki babak-babak akhir, yakni babak semifinal. Total ada empat negara yang telah menyentuh babak ini.
Keempat negara itu adalah Argentina, Kroasia, Prancis, dan Maroko. Dari empat negara ini, satu tim pun telah dipastikan melaju ke babak final.
Adalah Argentina yang telah dipastikan ke final Piala Dunia 2022 setelah berhasil menumbangkan Kroasia di semifinal dengan skor 3-0, Rabu (14/12).
Satu tiket ke final tersisa pun akan diperebutkan Prancis dan Maroko yang akan berduel pada Kamis (15/12) dini hari WIB nanti.
Terlepas dari perebutan tiket ke final, keberhasilan keempat negara ini melangkah ke babak semifinal Piala Dunia 2022 sudah menjadi pencapaian apik.
Pasalnya, empat negara ini mampu mengalahkan lawan-lawan kuat di setiap fasenya, yakni fase grup hingga fase gugur atau Knock Out.
Keberhasilan empat negara ini ke semifinal, tak lepas dari kinerja para pelatihnya yang andal dalam meracik strategi untuk membawa timnya menang.
Uniknya, tiga dari empat pelatih di semifinal Piala Dunia 2022 ini tak punya bayaran besar bila dibandingkan pelatih lainnya di ajang ini.
Malahan, para pelatih dengan gaji besar di Piala Dunia 2022 harus bertumbangan lebih cepat, baik di fase grup maupun di fase gugur.
Kira-kira, siapa saja pelatih dengan bayaran mahal yang justru gagal total di Piala Dunia 2022? Berikut daftarnya.
1. Hansi Flick (Jerman)
Hansi Flick merupakan pelatih dengan bayaran termahal di Piala Dunia 2022 ini. Ia mengantongi bayaran sebesar Rp102 miliar per tahunnya untuk menukangi Timnas Jerman.
Alih-alih berprestasi, bayaran sebesar itu malah tak dibayar oleh Hansi Flick dengan penampilan apik dari Timnas Jerman di Piala Dunia 2022.
Eks pelatih Bayern Munich ini justru gagal membawa Der Panzer berjaya di Piala Dunia 2022 usai tersingkir di fase grup.
2. Gareth Southgate (Inggris)
Meski tak bernasib sama dengan Hansi Flick, Gareth Southgate tetap dicap sebagai pelatih dengan bayaran termahal yang gagal di Piala Dunia 2022.
Pasalnya, pelatih Timnas Inggris ini gagal membawa negaranya melangkah jauh, usai tersingkir di babak perempat final dari Prancis.
Padahal Southgate sendiri dibayar Rp91 miliar per tahunnya. Bayaran yang amat besar bila dibandingkan pelatih Prancis, Didier Deschamps, yang menyingkirkannya dan negaranya di perempat final.
3. Tite (Brasil)
Tite juga harus dicap sebagai pelatih gagal di Piala Dunia 2022 kendati menerima bayaran mahal dari Timnas Brasil untuk ajang ini.
Dengan materi pemain kelas wahid, Tite hanya mampu membawa Brasil mencapai babak perempat final saja usai disingkirkan Kroasia lewat adu penalti.
Padahal, Tite sendiri telah mengantongi bayaran cukup fantastis sebagai pelatih Timnas Brasil, yakni Rp55,8 miliar per tahunnya.
4. Louis van Gaal (Belanda)
Louis van Gaal menjadi salah satu pelatih dengan bayaran termahal di Piala Dunia 2022 usai mengantongi Rp46,5 miliar per tahunnya dari KNVB atau federasi sepak bola Belanda.
Nahasnya, bayaran itu tak mencerminkan penampilan apik Belanda. Kendati mampu menembus babak perempat final, De Oranje tak tampil menjanjikan sepanjang turnamen.
Di fase grup, Belanda imbang dengan Ekuador. Lalu di babak 16 besar, De Oranje kalah dominan ketimbang Amerika Serikat, meski menang 3-0.
5. Gerardo Martino (Meksiko)
Pelatih asal Argentina, Gerardo Martino, juga menjadi pelatih dengan bayaran besar di Piala Dunia 2022, yakni mengantongi Rp46,5 miliar per tahun saat menukangi Meksiko.
Bayaran yang menyamai Van Gaal itu malah tak dibalas dengan baik oleh Martino, yang justru gagal membawa Meksiko lolos fase grup.
Di fase grup Piala Dunia 2022, Meksiko harus puas di peringkat ketiga grup C dan kalah selisih gol dari Polandia, sehingga gagal lolos ke babak gugur.
Berita Terkait
-
Toreh Catatan Minor Lawan Indonesia, Pelatih Vietnam Diminta Tiru Taktik Eks Pelatih Real Madrid Ini
-
Erik ten Hag Dipastikan Terusir, Ini 3 Kandidat Pelatih Manchester United, Zinedine Zidane Paling Dijagokan
-
Coach Justin Dorong PSSI untuk Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong: Kalau Lu Ganti Pelatih, Garansi Apa akan Lebih Bagus?
-
Hal yang Ditakutkan Pelatih Irak saat Menghadapi Timnas Indonesia, Masalahnya Shin Tae-yong Mampu Tidak
-
Lama Menghilang, Luizinho Passos Ungkap Alasan Dirinya Kembali ke Persib
-
Posisi 4 Besar Tak Ingin Dikudeta, Pasca Jeda BRI Liga 1 Persib Bandung Lakukan Rencana Ini
-
Shin Tae Yong Akan Bawa 50 Pemain Timnas Indonesia TC ke Turki Jelang Piala Asia 2023, Siapa Saja?
-
Pemain Naturalisasi Ini Puji Shin Tae-yong Hingga Bongkar Perbedaannya dengan Pelatih Lokal Indonesia
-
Beda dari Fakhri Husaini, Bima Sakti Berjanji Tak akan Kritik Pelatih Timnas Indonesia: Saya Tahu Prosesnya Berat!
-
Alasan PSSI Harus Pertahankan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia Diungkap Pandit Senior
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter