Bolatimes.com - Performa berbanding terbalik pesepak bola saat bermain di klub dan tim nasional, bapuk saat di level klub tapi beringas ketika diandalkan timnas.
Kejadian seperti itu tak jarang terjadi, bahkan menimpa beberapa pesepak bola ternama dunia mengingat performa tak selamanya konsisten.
Fase-fase tak terduga kadang menimpa pesepak bola saat berkarier, melempem bersama klub tapi bisa menggila saat dimainkan tim nasional.
Beberapa faktor menjadi penyebabnya, termasuk tekanan dan beban sejarah dari klub yang mereka bela berdampak pada kondisi mental.
Faktor lain seperti gaya permainan yang diusung klub tak sesuai dengan pemain yang cenderung lebih cocok saat dimainkan tim nasional.
Lantas siapa saja para pemain yang tampil mengesankan saat membela timnas tetapi bapuk saat bermain di level klub? berikut di antaranya.
Baca Juga:
Malaysia 'Bantu' Timnas Indonesia Jelang Bergulirnya Piala AFF 2022
1. Paulinho
Karier Paulinho benar-benar meredup saat bersama Tottenham Hotspur dan hijrah ke China meski sempat menjadi pembelian termahal Barcelona.
Performanya di level klub angin-anginan, namun Paulinho di level klub bukanlah Paulinho yang bermain untuk timnas Brasil.
Catatannya terbilang sangar, menorehkan 53 caps dan berhasil mencetak 13 gol bahkan namanya sempat tak tergantikan bagi lini tengah tim Samba.
Bakatnya membuat Manchester United berani merekrutnya dari Sampdoria pada 2015, meskipun pada akhirnya hanya sebagai pengisi bangku cadangan.
Baca Juga:
Elkan Baggott Mengaku Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Yakin Juara?
Romero jelas kalah saing dari David De Gea, Romero hanya diturunkan saat Man United berlaga dalam turnamen di bawah level Premier League dan Liga Champions.
Meski demikian, status Romero di timnas Argentina bisa dibilang tak tergantikan dan bahkan dapat dikatakan sebagai kiper nomor satu La Albiceleste.
Lukas Podolski sejatinya langganan tim-tim besar Eropa seperti Bayern Muenchen hingga Arsenal, namun kontribusinya tak dibilang maksimal.
Bahkan saat berada di Arsenal, Podolski nyaris tak meraih gelar apa-apa berbeda saat bermain untuk Bayern Muenchen.
Meski begitu, moncernya Podolski justru berbuah deretan catatan menarik bersama timnas Jerman dengan 130 caps dan 49 gol.
Puncaknya saat Podolski memberi gelar Piala Dunia 2014 untuk Die Mannschaft, wakil Eropa yang meruntuhkan negara-negara besar Amerika Selatan di tanah Brasil.
4. Fabio Grosso
Siapa yang tahu dengan Fabio Grosso jika bukan karena eksekusi penaltinya di final Piala Dunia 2006 antara timnas Italia melawan Prancis.
Gol dari eksekusi penalti Fabio Grosso itu sekaligus memastikan gelar juara Piala Dunia 2006 untuk Italia dan dikenang banyak fan Gli Azzuri.
Hal itu juga yang membuat Grosso kemudian direkrut Inter Milan, meskipun kariernya di level klub tak seindah saat di final Piala Dunia 2006.
Begitu pula saat direkrut Juventus, Grosso bahkan menjadi salah satu pemain yang dibekukan Antonio Conte usai menolak dijual pada 2012 lalu.
Tubuhnya kecil, namun kualitas Shaqiri dalam mengolah bola dan mencetak gol tidak diragukan lagi bagi para lawan-lawan.
Shaqiri merupakan pemain yang paling rajin mencetak gol di level internasional mulai dari Piala Dunia 2014, Euro 2016, Piala Dunia 2018 dan Euro 2020.
Meskipun kesuksesannya di level timnas tak sejalan saat membela klub, Shaqiri bukan pemain yang menonjol meski berhasil mengoleksi gelar bergengsi.
Baik saat membela Bayern Muenchen dan Liverpool, Shaqiri sukses merengkuh gelar Liga Champions dengan dua klub berbeda.
Berita Terkait
-
Shin Tae-yong Legowo Dipecat dari Timnas Indonesia
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Shin Tae-yong ke Nova Arianto: Tolong Jaga Pemain Lokal Kita
-
8 Komentar Menarik Shin Tae-yong Selama Lima Tahun Melatih Timnas Indonesia
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Konsisten Lolos ke Piala Dunia
-
Marselino Ferdinan Minta Maaf Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024
-
Peter Cklamovski Jadi Pelatih Baru Timnas Malaysia, Target 100 Besar Dunia
-
Erick Thohir: Lawan Filipina Harus Menang!
-
Komentar Shin Tae-yong usai Sukses Kalahkan Myanmar, Mainkan 8 Debutan
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Pecah Rekor, Erling Haaland Perpanjang Kontrak 10 Tahun di Manchester City
-
Hasil Drawing Piala Dunia Antarklub 2025, Grup G Seram
-
Diminati Man City, Tijjani Reijnders: Saya Akan Tandatangani Kontrak Baru di AC Milan
-
Tragedi Memilukan! Buntut Kontroversi Wasit, Bentrokan Suporter Tewaskan Puluhan Orang
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin