Rauhanda Riyantama
Potret pemain Napoli saat tampil di Liga Champions 2022/2023. (AFP)

Bolatimes.com - Berikut sederet alasan mengapa Napoli bisa tampil gacor di Liga Champions musim ini, melebihi tim-tim papan atas yang sudah jadi langganan ajang ini.

Jika melihat Liga Champions 2022/2023 sejauh ini, Napoli menjadi salah satu dari dua tim yang belum terkalahkan sepanjang lima pertandingan fase grup.

Klub berjuluk Partenopei ini bersama Bayern Munich mampu menyapu bersih lima dari enam laga di fase grup dengan kemenangan.

Baca Juga:
3 Pelatih Saingan Shin Tae-yong di Grup A Piala Asia U-20 2023

Namun berbeda dengan Bayern Munich, Napoli mampu mendapatkan status ini dengan status mentereng lainnya, yakni tim tersubur.

Dibandingkan 31 tim lainnya yang tergabung di Liga Champions 2022/2023, Napoli mampu menjadi tim tersubur usai mencetak 20 gol dari lima pertandingan saja.

20 gol itu didapat usai Napoli mengalahkan Ajax Amsterdam dengan agregat 10-3, mengalahkan Rangers FC dengan agregat 6-0, dan mengalahkan Liverpool dengan skor 4-1.

Baca Juga:
3 Negara ASEAN Mulai Lirik Penggunaan VAR di Liga Domestik, Indonesia Termasuk?

Catatan apik ini dibarengi juga dengan fakta bahwa Napoli menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit ke-4 bersama Club Brugge di fase grup Liga Champions.

Kiprah apik ini pun membuat tim arahan Luciano Spalletti itu menjadi perbincangan. Pasalnya, Napoli baru kembali tampil di Liga Champions usai absen sejak musim 2019/2020 lalu.

Lantas, apa yang membuat Napoli begitu menakutkan di Liga Champions musim ini? Berikut deretan alasannya.

Baca Juga:
Vietnam Girang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Alasannya

1. Transfer Cerdas Napoli

Salah satu kunci kesuksesan Napoli tak lepas dari transfer cerdas yang dilakukan sepanjang bursa transfer musim panas 2022 lalu.

Di bursa transfer musim panas 2022 lalu, Napoli melepas beberapa pemain pilarnya seperti Fabian Ruiz, Kalidou Koulibaly, Lorenzo Insigne, dan Dries Mertens.

Baca Juga:
Jarang Main di Liga Jepang, Pratama Arhan Senasib dengan Pemain Vietnam

Dengan hasil penjualan pemainnya itu, Napoli mendatangkan pemain yang punya bakat besar seperti Kvicha Kvaratskhelia, Kim Min-jae, Giacomo Raspadori, Giovanni Simeone, dan Tangu Ndombele.

Kebijakan transfer ini pun membuahkan hasil maksimal di awal musim 2022/2023, di mana Napoli berhasil menduduki puncak klasemen Serie A Italia dan fase grup Liga Champions.

2. Racikan Spalletti

Transfer cerdas Napoli itu pun dibarengi dengan racikan mujarab sang pelatih, Luciano Spalletti, sehingga bisa terbang tinggi di awal musim 2022/2023.

Pelatih berkepala plontos ini mampu mengubah permainan Napoli yang sebelumnya dibesut oleh Gennaro Gattuso, dengan memakai formasi 4-3-3.

Formasi ini membuat Napoli tampil atraktif. Permainan dengan mengandalkan Build Up dari lini belakang dan penguasaan bola membuat Partenopei tampil dominan atas lawan-lawannya.

Selain itu, Napoli pun bermain Direct dengan mengandalkan alur bola dan posisi para pemainnya, hingga mudah membongkar pertahanan lawan.

3. Taktik Napoli

Luciano Spalletti memang memiliki pakem formasi 4-3-3 selama membesut Napoli. Meski begitu, formasi ini cenderung fleksibel dan bisa ia rombak sesuka hati.

Fleksibilitas ini terlihat dari peran yang dimainkan para pemainnya. Terkadang Spalletti menggunakan penyerang tradisional bernomor 9, terkadang juga memainkan False 9.

Ketika penyerang tradisional seperti Victor Osimhen dan Giovanni Simeone melempem, Spalletti tak kehabisan akal dan bisa menggantikannya dengan Giacomo Raspadori sebagai False-9.

Hal ini membuat Napoli sulit ditebak oleh lawan, sehingga bisa bermain dengan leluasa dan dominan atas lawan-lawannya.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More