Rauhanda Riyantama
Potret laga Vietnam vs Thailand di Piala AFF U-19 2022 terindikasi curang. (Instagram/changsuek)

Bolatimes.com - Laga Vietnam U-19 vs Thailand U-19 seakan mengulangi sepak bola gajah yang terjadi di Piala Tiger 1998 usai kedua tim menolak untuk menang.

Laga terakhir grup A Piala AFF U-19 2022 menghadirkan drama di laga antara Thailand dan Vietnam yang membuat Timnas Indonesia U-19 gagal menembus semifinal.

Timnas Indonesia U-19 harus menerima kenyataan pahit usai gagal menembus semifinal Piala AFF U-19 2022 kendati berstatus tuan rumah.

Baca Juga:
Video Laga Dugaan 'Main Sabun' Vietnam vs Thailand yang Berakhir Imbang 1-1, Rugikan Timnas Indonesia

Skuad Garuda harus gagal ke semifinal usai Vietnam dan Thailand yang saling berhadapan di laga terakhir, bermain imbang 1-1.

Hasil tersebut membuat Vietnam dan Thailand yang punya poin sama dengan Indonesia yakni 11 poin, berhak melaju berkat unggul Head to Head atas tim Merah Putih.

Parahnya lagi, Vietnam dan Thailand lolos kendati kalah agresivitas gol dari Timnas Indonesia U-19. Namun apa buat, AFF lebih mengedepankan Head to Head ketimbang selisih gol seperti kompetisi pada umumya.

Baca Juga:
Ketum PSSI Ungkap Nasib Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia U-19 Tak Lolos ke Semifinal Piala AFF

Kegagalan Timnas Indonesia U-19 lolos pun membuat netizen geram. Sebab, Vietnam dan Thailand seakan memainkan sepak bola gajah saat keduanya bertemu di laga terakhir grup A.

Di saat Timnas Indonesia U-19 bermain ngotot di laga terakhir kontra Myanmar, Vietnam dan Thailand terlihat bermain tanpa daya juang saat kedudukan 1-1 di waktu normal.

Baca Juga:
Keluhkan Regulasi Piala AFF U-19 2022, Shin Tae-yong Disentil Media Vietnam

Baik Vietnam dan Thailand sama-sama terlihat tak ingin mencetak gol dan ingin hasil 1-1 tetap bertahan sehingga keduanya lolos. Alhasil, dugaan sepak bola gajah pun menyasar ke laga antara keduanya.

Tak disangka, sepak bola gajah yang dipertontonkan Vietnam dan Thailand ini mengingatkan publik akan sepak bola gajah yang tercipta di Piala Tiger 1998.

Sama-sama Tak Ingin Menang

Baca Juga:
Mengenal Perbedaan Sistem Selisih Gol dan Head to Head yang Rugikan Timnas Indonesia U-19

Pada gelaran Piala Tiger 1998 lalu, sepak bola Asia Tenggara tercoreng dengan aksi sepak bola gajah yang dipertontonkan oleh Indonesia dan Thailand.

Indonesia dan Thailand memainkan sepak bola gajah di laga terakhir fase grup Piala Tiger 1998 pada 31 Agustus 1998 silam.

Laga antara kedua tim digelar sesaat setelah mengetahui Singapura menjadi juara grup B dan Vietnam menjadi Runner Up grup.

Indonesia dan Thailand yang tinggal berhadapan dan memperebutkan juara grup saat itu, tak ingin bertemu dengan Vietnam selaku tuan rumah.

Alhasil, keduanya pun memilih mengalah atas lawan-lawannya agar bisa menjadi Runner Up grup B dan bertemu Singapura.

Saat pertandingan berlangsung, Indonesia dan Thailand memainkan sepak bola monoton. Kedua tim terlihat tak ingin mencetak gol dan meraih kemenangan.

Barulah di babak kedua, Indonesia dan Thailand saling mencetak gol agar tak terlihat seperti sepak bola gajah, di mana kedua tim sama-sama mencetak dua gol.

Namun di menit-menit akhir pertandingan, sepak bola gajah pun tercium saat Mursyid Effendi mencetak gol bunuh diri secara sengaja, sehingga Indonesia kalah 2-3 dari Thailand.

Karena sepak bola gajah yang dipertontonkan kedua negara, FIFA mendenda kedua tim dan menghukum Mursyid Effendi larangan bermain selama 1 tahun di kancah domestik dan internasional seumur hidup.

Kisah sepak bola gajah di Piala Tiger 1998 ini pun mirip dengan laga Vietnam dan Thailand di Piala AFF U-19 2022. Persamaannya, semua tim sama-sama tak bermain niat untuk menang.

Perbedaannya hanya pada tujuan kedua tim, di mana Vietnam dan Thailand memilih sama-sama tak ingin menang dan membiarkan skor 1-1 bertahan agar lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Menarik dinantikan apakah kasus Vietnam dan Thailand ini akan dilanjutkan ke tahap investigasi atau tidak. Jika berlanjut, menarik untuk disaksikan hukuman apa yang kedua tim terima kelak.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More