Bolatimes.com - Sebelum meraih kesuksesan sebagai pesepak bola, Ryan Nelsen merupakan seorang layaknya kebanyakan pemuda di Selandia Baru yang menggeluti kriket sebagai olahraga nomor satu negara.
Berasal dari Christchurch, Ryan Nelsen tumbuh di lingkungan penggila kriket bersama teman-teman masa kecilnya saat itu.
Kriket memang menjadi olahraga nomor satu Selandia Baru yang digemari orang di segala umur, tak terkecuali Ryan Nelsen.
Baca Juga:
Villarreal Singkirkan Bayern Munchen, Unai Emery: Mari Kita Nikmati Semifinal
Ryan juga bermimpi meraih ketenaran sebagai bintang kriket di Selandia Baru, ia merintis kariernya dengan bergabung Lancaster Park.
Ia bahkan menjabat sebagai kapten tim di beberapa kelompok umur timnya, hingga banyak orang yang mengira Ryan sudah berada di titik nyaman.
Secara mengejutkan, Ryan banting stir menjadi seorang pesepak bola dan menyebut olahraga tersebut adalah cinta pertamanya.
Baca Juga:
Kevin Diks Ikut Girang Lihat Sandy Walsh Segera Bela Timnas Indonesia, Netizen: Kamu Kapan?
Keputusan terjun sebagai pesepak bola profesional dipilih Ryan bahkan saat karier kriketnya menanjak, meskipun bukan perkara mudah berganti profesi dalam dunia olahraga.
Tak sedikit yang mempertanyakan keputusan Ryan dan bahkan banyak yang menyebut dirinya gila setelah memutuskan pergi dari kriket.
"Sangat sulit menjelaskan kepada orang-orang kriket," ucap Ryan Nelsen dikutip dari ESPN.
Baca Juga:
Daftar Pemain yang Belum Gabung TC Timnas Indonesia U-23
"Mereka mengira saya gila. Reaksi mereka saat tahu keputusan saya adalah ‘bagaimana masa depan sepak bola?'.
"Saya sangat menikmati kriket. Tapi saya tidak punya hasrat yang sama seperti yang saya miliki ketika bermain sepak bola. Bola selalu nomor satu, itu ada dalam darah saya," imbuhnya.
Ryan kemudian mendapat beassiwa sepak bola di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat di usianya yang masih 21 tahun.
Baca Juga:
Datangkan Ciro Alves, Persib Bandung: Skillnya Mengagumkan
Sepak bola dan Ryan Nelsen ternyata memiliki keterikatan yang sangat erat, ia berasal dari keluarga Smith yang terpandang di dunia sepak bola Selandia Baru.
Christine Smith, selaku sang ibu merupakan anak dari Bob Smith, sosok yang pernah menjabat presiden Federasi Sepak Bola Selandia Baru di tahun 1960-an.
Bob Smith dan ketiga saudaranya, Gordon, Victor dan Roger Smith juga merupakan sosok yang pernah bermain untuk klub Canterbury.
Karier profesional Ryan Nelsen dimulai di kampung halamannya pada tahun 1996, namanya mulai dikenal orang saat pindah ke Amerika Serikat.
DC United menjadi klub sepak bola profesional pertama yang membuat nama Ryan Nelsen melambung tinggi, empat tahun mengabdi dan sukses menjadi kapten tim.
Ryan juga pernah merasakan ketatnya sepak bola Inggris, penampilannya yang ciamik membuat Mark Hughes meyakinkan manajemen Blackburn untuk merekutnya para 2005 silam.
Selain Blackburn, Nelsen juga pernah bermain untuk Queens Park Rangers (QPR) meskipun selama kariernya hanya pernah merengkuh satu trofi juara.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)
Berita Terkait
-
Manchester United Makin Terpuruk, Erik Ten Hag Tenggelamkan Setan Merah di Neraka Liga Inggris?
-
Ruh Setan Merah Benar-Benar Mati, Manchester United Lawan Tim Papan Bawah Saja Kalah
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Goran Paulic Bela Lini Serang Persib yang Disorot Lantaran Mendadak Mandul
-
Kondisi Juergen Klopp Setelah Ditabrak Kostas Tsimikas
-
Manchester United Dibuat Pesakitan West Ham, Erik Ten Hag Keluhkan Soal Ini
-
Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang? Ini Dia Sosok Tommy Milliar, Pemain Muda Kelahiran Kanada yang Berdarah Indonesia
-
Media Vietnam Bandingkan Kualitas Pemain Liga Inggris Timnas Indonesia dan Jepang: Beda Kelas!
-
Tolak Tawaran Shin Tae-yong, Pemain Keturunan Berlaga di Liga Inggris Ini Hanya Jadi Penghias Bangku Cadangan
-
Efek Pemain Liga Inggris, Media Vietnam Tak Anggap Remeh Timnas Indonesia Meski Dibantai Irak
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter