Rauhanda Riyantama
Thierry Henry dan Dennis Bergkamp saat bermain di Arsenal. (ODD ANDERSEN / AFP)

Bolatimes.com - Legenda Arsenal, Thierry Henry ungkap proses perceraian dengan sang istri membuat kesehatan mentalnya terganggu saat bermain untuk klub raksasa Spanyol, Barcelona.

Berstatus pemain bintang pada masanya tak membuat Thierry Henry mudah beradaptasi saat pertama kali bergabung Barcelona dan memutuskan pergi dari Arsenal di 2007 silam.

Barcelona harus merogoh gojek sebanyak 16 juta poundsterling atau sekitar Rp301 miliar demi mendapat raja Highbury di era kepemimpinan Arsene Wenger.

Baca Juga:
Klasemen Terbaru Liga 1 2021: Persib Kalahkan Arema FC, Persaingan Menuju Juara Kian Sengit

Henry pergi setelah mencatat 367 laga di berbagai kompetisi bersama The Gunners, dengan menorehkan 228 gol serta 106 assist dan dua gelar Liga Inggris, tiga Piala FA.

Berbekal catatan impresifnya bersama Arsenal, Henry tentu diprediksi tak akan kesulitan beradaptasi dengan Barcelona, meskipun saat itu ia tengah mengalami cedera.

Pria Prancis tiba di Camp Nou dalam kondisi pemulihan cedera, selain itu Henry juga tengah menjalani proses perceraian dengan sang istri, Claire Merry.

Baca Juga:
Ciamik, Video Saddil Ramdani Cetak Gol Indah untuk Sabah FC lewat Tendangan Bebas

Menikah pada 2003 silam, empat tahun berselang Henry bercerai dengan Claire dengan membayar nyaris 10 juta poundsterling atau sekitar Rp188,6 miliar guna menyelesaikan perceraian tersebut.

Cedera dan perceraian sekaligus memberi efek yang kurang baik untuk Henry, alhasil proses adaptasi di Barcelona juga terkena dampak buruknya.

Thierry Henry saat membela Barcelona pada tahun 2010 (Cristina Quicler/AFP)

"Saat meninggalkan Arsenal ke Barcelona, saya butuh satu tahun untuk sembuh," ucap Henry kepada L'Equipe seperti dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga:
Termasuk Jonatan Christie, Tiga Wakil Indonesia Menang di Hari Kedua German Open 2022

"Saya tiba dengan cedera, saya akan melalui perceraian, saya harus belajar sistem baru, Anda mencampur semuanya, terus memainkan pikiran," imbuhnya.

Permasalahan tak berhenti sampai disitu, Henry masih harus berjuang mendapatkan tempat utama Barcelona di bawah komando Frank Rijkard.

Melawan nama-nama besar Blaugrana, seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o dan bintang besar Camp Nou yang saat itu masih dalam pertumbuhan, Lionel Messi.

Baca Juga:
4 Tim yang Lolos ke Perempat Final Liga Champions, Termasuk Real Madrid

Tak pelak berbagai keadaan itu diakui Henry berhasil membuat kesehatan mentalnya terganggu, sang Raja bahkan harus selalu berhobong kepada rekan setim soal kondisinya yang sebenarnya.

"Saat itu saya (berbicara soal kesehatan mental) jauh lebih sulit, benar-benar tabu. Bahkan di dalam grup," ujar Henry.

"Anda masuk ke ruang ganti, 'Apakah kamu baik-baik saja?' Ya, bahkan jika semuanya tidak berjalan dengan baik.''

"Apakah kamu tidur dengan nyenyak? Ya, meskipun tidak. 'Apa kamu menderita?' Tidak, bahkan jika Anda memang menderita," imbuhnya.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

Load More