Husna Rahmayunita
Timnas Malaysia U-23 menjalani pemusatan latihan di Lapangan PKNS, Selangor. (Twitter/@FAM_Malaysia)

Bolatimes.com - Kabar calon pemain naturalisasi Timnas Malaysia disebut berbohong membuat gempar. Mantan pelatih Bayern Munich U-19, Lim Teong Kim ikut berkomentar.

Lim Teong Kim memberikan kritik tajam kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait calon pemain naturalisasi yang disebut memalsukan garis keturunan.

Ia menyoroti klub yang memilih untuk merekrut pemain asing lalu mengajukan naturalisasi ketimbang memberikan kesempatan pemain lokal untuk berproses.

Baca Juga:
Burnley vs Manchester United, Juru Kunci Pede Lawan Setan Merah

Menurutnya, keputusan tersebut dapat menghancurkan sepak bela Malaysia. Kritik tersebut disampaikan oleh Lim Teong Kim melalui unggahan di media sosial.

"Cara seperti ini akan membunuh bola sepak Malaysia. Klub lebih senang membeli pemain import dan setelah lima tahun menjadikan pemain itu sebagai pemain naturalisasi," kata Lim Teong Kim seperti disadur dari Vocket FC, Selasa (7/2/2022).

Ia tak setuju dengan klub yang hanya mengambil jalan pintas untuk maju dengan menggaet pemain asing.

Baca Juga:
Berbincang dengan Eks Inter Milan, Prilly Latuconsina Diingatkan soal Gaji

"Mereka tidak perlu susah-susah untuk membuat pembangunan dan pemain bisa leluasa duduk di bangku cadangan atau bangku VIP di stadium. Kalau begini caranya, maka selamat malam bola sepak Malaysia," pungkas eks pengarah Program Pembangunan Bola Sepak Negara Malaysia (NFDP) tersebut.

Sebelumnya, pemain berdarah Malaysia-Australia, Curran Ferns menuding calon pemain naturalisasi yang berbohong soal garis keturunan untuk kepentingan pribadi.

Ia menyesalkan tindakan FAM yang memproses naturalisasi pemain tersebut hingga meluapkan kekecewaan di media sosial.

Baca Juga:
Dua Hari Lagi ke Kamboja, Pemain Timnas Indonesia U-23 di TC Belum Lengkap

Kritik tersebut diutarakan tak lama setelah klub Sri Pahang FC mengajukan naturalisasi untuk kedua pemain asingnya yakni Sergio Aguero dan Lee Tuck.

Load More