Rauhanda Riyantama
Pelatih Al-Sadd, Xavi Hernandez, usai menjuari Amir Cup. (Karim Jaafar/AFP)

Bolatimes.com - Pelatih Al Sadd, Xavi Hernandez difavoritkan menjadi manajer baru Barcelona usai rentetan hasil buruk membuat Ronald Koeman dipecat dari jabatannya.

Ronald Koeman dipecat dalam perjalanan pulang Barcelona dari Madrid usai dikalahkan Rayo Vallecano dengan skor 0-1 pada lanjutan Liga Spanyol.

Manajer asal Belanda itu dipaksa pergi setelah hanya memberi 15 poin untuk Barcelona di awal musim kompetisi 2021-2022 Liga Spanyol.

Baca Juga:
Link Live Streaming French Open 2021 Hari Ini: 6 Wakil Indonesia Beraksi

Barcelona kini terdampar di peringkat kesembilan klasemen sementara Liga Spanyol dan untuk laga selanjutnya bakal didampingi pelatih tim B, Sergi Barjuan.

Meski begitu, Barjuan dipercaya tidak akan lama menukangi tim utama Barcelona usai manajemen klub mengalihkan target ke Xavi Hernandez.

Sang legenda hidup yang dicintai publik Camp Nou sekaligus suksesor terdepan Ronald Koeman di Barcelona.

Baca Juga:
Hukuman Doping Berakhir, Andre Onana Kembali Berlatih bersama Ajax

Selain itu, Xavi juga merupakan sosok yang memegang teguh filosofi permainan Barca dan hal itu diterapkan pada klub yang ditukanginya saat ini, Al Saad.

Sejak mengasuh Al Saad pada 2019 lalu, Xavi memukau para penonton dengan penampilan anak asuhnya yang mengusung filosofi sepak bola tiki-taQatar.

Lewat sebuah video yang baru-baru ini dirilis kanal YouTube The Coaches Voice, Xavi menjelaskan bagaimana ia menerapkan filosofi sepak bolanya.

Baca Juga:
Pamer Cetak Gol ke Timnas U-23, Jacob Italiano: Menikmati Momen Itu

"Jelas bagi saya bahwa tim harus mengontrol bola. Saya menderita ketika tak memiliki bola," ucap Xavi.

"Hal itu saya rasakan ketika saya masih aktif bermain dan lebih lagi ketika menjadi pelatih. Kontrol total terhadap bola. Hal tersebut sangat penting bagi saya.

Baca Juga:
Kaesang Jabat Komisaris RANS Entertainment, Netizen: Akhirnya Jadi PNS

"Saya terobsesi dengan penguasaan bola. Tak hanya sekadar memegang bola, tapi menyerang dan menciptakan peluang, serta menyakiti lawan," imbuhnya.

Bukan tanpa tujuan Xavi menerapkan hal tersebut, sahabat Andres Iniesta ini ingin timnya menguasai penuh permainan di setiap kesempatan.

Baik dalam bertahan maupun menyerang, teknik pressing tinggi pun ditekankan Xavi untuk bisa mendapatkan bola kembali.

"Setiap orang harus paham apa solusinya menghadapi pressing tinggi lawan," ujar Xavi Hernandez.

"Apa hal yang membuat saya tertarik sebagai seorang pelatih? Bermain selama mungkin di wilayah permainan lawan.

"Jika lawan menerapkan pressing tinggi, hal terpenting adalah menembus garis lapangan tengah, berada di area permainan musuh, dan menyerang." imbuhnya.

Kontributor: Eko
Load More