Husna Rahmayunita
Cristiano Ronaldo saat laga Man United vs Tottenham Hotspur, Minggu (19/9/2021). (Instagram/@manchesterunited)

Bolatimes.com - Pamor Cristiano Ronaldo sebagai pesepak bola tak perlu diragukan lagi. Sejumlah gelar, baik level klub, negara, dan individu sudah pernah digenggam oleh pemain Manchester United ini.

Hanya, dari sederet prestasi yang telah ditorehkannya, tak sedikit yang membuat rekan sesama pesepak bola senang. Ia sempat mendapat komentar sinis dari sesama pemain.

Di bawah ini, Bolatimes.com merangkum siapa-siapa saja pemain yang pernah hina Ronaldo.

Baca Juga:
Kisah Samir Nasri, Pesepak Bola Kariernya Hancur karena Doping

1. Gonzalo Higuain

Ekspresi kebahagiaan Gonzalo Higuain usai mencetak gol ke gawang Burnley. (Glyn Kirk/AFP).

Ronaldo memang selalu menanamkan dirinya untuk bisa menjadi yang terbaik. Kondisi ini membikin salah satu rekannya dulu di Real Madrid, Higuain, menduhnya egois.

Dalam sebuah kesempatan, Higuain yang ketika itu sudah pindah dari Madrid ke Napoli, menyatakan bahwa jika dia tak bilang Ronaldo yang terbaik, dia akan ditepikan.

Baca Juga:
Samir Nasri Ungkap Momen Menyakitkan yang Membuatnya Pensiun

"Cristiano selalu berpikir dia yang terbaik. Tapi itu berlebihan. Saya pernah satu ruang ganti dengan Lionel Messi. Namun, dia tidak demikian," terang Higuain dikutip dari sebuah wawancara.

2. Alessandro Del Piero

Alessandro Del Piero (Dok. weloba.com/Galih)

Medio Maret 2021, Ronaldo bersama Portugal menjalani laga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ketika itu, Portugal bersua Serbia dan berkesudahan dengan skor 2-2.

Baca Juga:
Profil Emile Smith Rowe, Gelandang Muda Penyandang Nomor 10 Arsenal

Sejatinya, Portugal bisa saja unggul satu angka di akhir laga. Hanya, satu gol Ronaldo dianggap offside usai melihat ulasan VAR.

Ronaldo yang ketika itu tak terima, mengamuk. Ban kapten yang melingkar di lengannya ia hempaskan ke tanah sembari menuju lorong ruang ganti.

Insiden ini memantik reaksi Del Piero. Legenda Juventus ini bilang Ronaldo terlalu berlebihan.

Baca Juga:
Menilik Statistik Penalti Bruno Fernandes dan Ronaldo, Siapa Lebih Baik?

"Tak masalah jika Anda marah meluapkan emosi dan protes. Tapi membuang ban kapten adalah perilaku yang berlebihan. Apalagi dia adalah sosok yang mewakili negaranya dan dia juga figur yang ikonik," kata Del Piero.

3. Fernando Meira

Hal senada juga disampaikan oleh Meira. Pemain yang disebutkan barusan juga satu suara tentang sikap Ronaldo di laga Portugal vs Serbia.

"Itu memang jelas gol. Tapi, Ronaldo tak bisa membuang ban kapten begitu saja ke tanah. Ia mengeluarkan reaksi yang wajar, tapi perlu diingat dia adalah kapten Timnas Portugal."

"Saya mengerti VAR tidak menguntungkannya. Tapi, semua itu adalah keputusan wasit. Tanpa VAR, Ronaldo harus menunjukkan contoh yang baik untuk para pengikutnya," kata Meira.

4. Antonio Cassano

Antonio Cassano ketika berseragam Inter Milan. (Giuseppe Cacage/AFP).

Saat Ronaldo pindah dari Madrid ke Juventus, Ronaldo berambisi untuk membantu Si Nyonya Tua meraih juara Liga Champions. Hanya, hingga kepergiannya dari Turin, Ronaldo gagal mempersembahkan gelar.

Cassano yang melihat ambisi Ronaldo melempar kritik. Menurut eks bintang AS Roma ini, Ronaldo datang ke Juventus agar para pelatih dipecat.

"Massimiliano Allegri, dalam 20-30 tahun belakangan, sudah menghasilkan gaya sepak bola Italia yang baik. Tapi, ketika Ronaldo datang, semuanya menjadi berubah. Ia merusak karier pelatih [Allgeri], Maurizio Sarri, kemudian Pirlo," katanya. 

5. Zlatan Ibrahimovic

Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic masuk sebagai pemain pengganti dalam laga Serie A kontra Lazio di San Siro, Minggu (12/9/2021). [AFP]

Pernyataan sinis juga dilontarkan Zlatan saat Ronaldo menyatakan pindah dari Madrid ke Juve. Dalam sesi wawancara, Ronaldo mengatakan ingin keluar dari zona nyamannya di Madrid dan mencari tantangan baru.

Tapi, menurut Zlatan kepindahan Ronaldo ke Juventus seperti mengada-ada. Menurut dia bermain di Juventus tak ada tantangannya.

"Juventus sudah biasa meraih gelar Serie A. Di mana letak tantangannya? Kenapa tak pindah ke Divisi Dua Italia saja beberapa waktu sebelum dia ke Juventus?"

Jika Ronaldo membawa juara tim divisi dua dan membawa mereka ke level tertinggi, itu barutantangan. Kalau, pindah ke Juventus bukanlah tantangan sama sekali," tegasnya.

Kontributor: Kusuma Alan
Load More