Bolatimes.com - Perpindahan pemain dalam sepak bola via bursa transfer jadi hal yang lumrah. Namun di satu sisi, perpindahan ke klub rival boleh jadi malah berdampak besar baik bagi pemain maupun tim.
Bolatimes merangkum 5 pemain yang pindah ke klub rival. Padahal, mereka dianggap oleh para suporter akan menjadi legenda di klub yang sempat dibela oleh si pemain tersebut.
Selengkapnya, berikut 5 pemain yang pindah ke klub rival padahal digadang-gadang jadi legenda.
Baca Juga:
Kisah Tragis Mario Jardel, Kariernya Hancur Setelah Dicerai Istri
Zlatan Ibrahimovic sudah malang melintang di kancah sepak bola Eropa. Beberapa tim sudah pernah diperkuat oleh pemain Swedia ini.
Salah satunya adalah Juventus. Di Turin, Ibra merengkuh 2 gelar Serie A dan dicintai publik Delle Alpi ketika itu.
Baca Juga:
Bertemu Tokoh Penting Korsel, Caption Asnawi Mangkualam Disorot
Namun, karena skandal Calciopoli pada 2006 membuat gelar Juventus dicabut dan diturunkan ke Serie B. Tidak mau bermain di divisi kedua, Ibrahimovic pindah ke rival Juventus, yakni Inter Milan pada musim panas itu.
2. Andrea Pirlo
Tak dimungkiri Andrea Pirlo adalah salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola. Ia pernah sukses selama satu dekade di AC Milan dengan sejumlah gelar prestisius.
Baca Juga:
Profil Aqil Savik, Kiper Minim Jam Terbang yang Dipanggil Shin Tae-yong
Namun, Pirlo dilepaskan oleh Rossoneri dengan status bebas transfer pada musim panas 2011. Di saat itulah Juventus segera memboyong Pirlo ke Turin tanpa pikir panjang.
Benar saja. Pirlo yang saat itu berusia 31 tahun, sukses mengantar Si Nyonya Tua meraih empat gelar Serie A berturut-turu. Tiga dari empat tahun di Juventus, Pirlo menjadi pemain terbaik Serie A.
3. Luis Suarez
Baca Juga:
Mengenal Teqball, Olahraga yang Sering Dimainkan Pesepak Bola saat Latihan
Tak ada yang menyangkal bahwa Suarez adalah salah satu pencetak gol paling mematikan, terutama dalam dekade terakhir ini. Setelah menjalankan tugasnya yang produktif di Ajax dan Liverpool, Suarez menikmati enam musim yang gemilang di Barcelona.
Bersama Blaugrana, Suarez mencetak hampir 200 gol di seluruh kompetisi dan memenangkan treble kontinental. Tapi, semua berubah saat era kepelatihan berganti dari Barca yang perkasa menjadi Barca yang melempem.
Setelah Barcelona menjalani kampanye tanpa trofi pertama mereka dalam satu dekade pada 2019-2020, Suarez dilepas. Itu ternyata menjadi kesalahan besar, karena pemain Uruguay itu menemukan kembali semangatnya di Atletico Madrid.
Oleh Suarez, dia membantu Atletico memenangi gelar Liga Spanyol pertama mereka dalam tujuh tahun. Sebuah keputusan yang salah buat Barca tapi tepat buat Atletico.
4. Luis Figo
Luis Figo digadang-gadang akan menjadi legenda di Barcelona. Lima gelar sudah dipersembahkan oleh pemain asal Portugal ini.
Namun, uang kemudian membuatnya tergiur untuk pindah ke Real Madrid. Barca dan Madrid adalah rival. Figo pun paham akan kondisi ini.
Alhasil, dirinya dibenci habis-habisan oleh fan Barca. Dalam suatu pertandingan Barca vs Madrid, Figo sempat dilempari kepala babi. Di Spanyol, tindakan itu dianggap menunjukkan sifat tamak.
Lewandowski pernah menjalani masa-masa indah di Borussia Dortmund. Ia menjelma menjadi salah satu predator ganas bersama pasukan kuning-kuning selama 4 musim. Lewi mencetak 20 gol pada tiga musim dan membantu Dortmund memenangi gelar Bundesliga.
Kondisi ini menarik perhatian Bayern Munchen, yang kemudian merekrut Lewandowski dengan status bebas transfer pada musim panas 2014. FYI saja, Bayern-Dortmund adalah rival di Liga Jerman.
Namun, bersama Die Roten, Lewandowski sempat memecahkan rekor Gerd Muller dengan mencetak gol terbanyak (40 gol) dalam satu musim di Bundesliga. Lewandowski mencetak 41 hanya dalam 29 penampilan di Liga Jerman dan mencetak 48 gol dan sembilan assist dari 40 penampilan di semua kompetisi.
Berita Terkait
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
-
Dua Sosok yang Pernah Antar Persib Bandung Juara Sampaikan Pesan Ini
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Franz Beckenbauer, Legenda Sepakbola Jerman Meninggal Dunia
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
-
Bukan Naturalisasi, Indra Sjafri Kasih Tahu Resep agar Timnas Indonesia Lebih Baik di Masa Depan
-
Mengenang Kepergian Mega Bintang Diego Maradona Tiga Tahun Lalu, AFA Tulis Pesan Menyentuh
-
Pemain Ajax Amsterdam Berdarah Maluku Kagum dengan Sepak bola Indonesia: Suporternya Keren, di Belanda Banyak Protes
-
Kamu Harus Tahu, Ini Luas Lapangan Sepakbola Standar Nasional
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter