Irwan Febri Rialdi
Samed Yesil berseragam Timnas Jerman. (AFP/Hector Guerrero)

Bolatimes.com - Sempat digadang-gadang sebagai pemain muda potensial dan sempat memperkuat Liverpool, karier Samed Yesil justru jeblok bahkan kini jadi pekerja di pabrik.

Samed Yesil bahkan punya julukan 'Gerd Muller' muda dan punya prestasi mentereng di tim nasional kelompok umur Jerman. Namun demikian, kariernya semakin tahun semakin merosot.

Pada bursa transfer musim panas ini, karier Yesil juga semakin jeblok dengan bergabung ke klub kasta kelima Jerman, DDK St.Tonis.

Baca Juga:
Profil Alexia Putellas, Pemain Terbaik Wanita UEFA 2021

Bermain di kasta bawah membuat Yesil lebih realistis. Dia menambah penghasilan dengan bekerja lepas di pabrik milik bos klub barunya dengan membuat filter udara.

Seperti apa perjalanan karier Samed Yesil dari dulunya menjanjikan hingga kariernya terjun payung.

Profil Samed Yesil

Baca Juga:
Fan Polandia Hina Pemain Inggris, Lewandowski Tegur Pakai Cara Berkelas

Yesil lahir di Dusseldorf, Jerman, pada 25 Mei 1994. Namun dia besar di Krefeld. Pada usia 6 tahun, dia bermain untuk BV 04 Düsseldorf.

Bakatnya yang mulai tercium membuatnya direkrut Bayer Leverkusen saat berusia 11 tahun. Yesil ternyata tampil subur bersama tim junior Leverkusen.

Dari 71 pertandingan antara tahun 2010 hingga 2012 bersama Leverkusen junior, Samed Yesil mampu mencetak 57 gol. Ketajamannya itu membuat Yesil promosi ke tim utama Leverkusen di musim 2012/13.

Baca Juga:
Dua Tendangan Horor di Laga Sepak Bola Indonesia yang Mendunia

Bakat Yesil tercium hingga Inggris hingga Liverpool akhirnya memboyong dia ke Anfield dengan biaya 1 juta poundsterling. Saat pindah ke Liverpool, Yesil masih berusia 18 tahun.

Pertandingan pertama Yesil untuk Liverpool yaitu bersama tim U-21 melawan Chelsea U-21. Dia baru debut di tim utama Liverpool pada babak ketiga Piala Liga melawan West Bromwich Albion.

Namun, perjalanan Yesil tidak serta mulus. Dia berkali-kali mengalami cedera serius sehingga sering absen.

Baca Juga:
5 Potret Jordyn Huitema, Pesepak Bola Putri WAGs Bayern Munich

Kondisi itu pula yang membuat Yesil lebih sering bermain untuk tim U-21 dan U-23 Liverpool alih-alih tim utama. Dia cuma bermain tiga kali untuk tim senior The Reds.

Samed Yesil akhirnya dipinjamkan ke tim Swiss, FC Luzern. Di musim 2015/16, dia mencatatkan 16 penampilan dan mencetak satu gol.

Setelah dilepas oleh Liverpool pada Juni 2016, Yesil sempat tak punya klub. Dia baru bergabung dengan klub asal Yunani, Panionios, pada Januari 2017.

Selama dua musim di Panionios, Yesil bermain 44 kali dengan torehan 9 gol. Samed Yesil kemudian kembali ke Jerman pada September 2018 dengan bergabung bersama KFC Uerdingen 05.

Peruntungan Samed Yesil tak kunjung membaik. Dia kemudian berkali-kali pindah ke klub kasta bawah Jerman seperti Ankara Demir, VfB Homberg, dan kini DDK St. Tonis.

Di level tim nasional junior Jerman, Samed Yesil pernah menjadi top skor Euro U-17. Dia tercatat mencetak 27 gol dalam 29 pertandingan bersama tim U-17 dan U-19 Jerman.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More