Bolatimes.com - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola seiring berpulangnya mantan pemain Paris Saint-Germain dan Timnas Prancis, Jean-Pierre Adams.
Jean-Pierre Adams menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke-73 tahun pada Senin (6/9/21) pagi waktu setempat di Rumah Sakit Universitas Nimes, Prancis.
Nama Adams sendiri besar di era 1970 an di mana ia tercatat pernah membela klub-klub Prancis seperti PSG, Nice, Chalon, Mulhouse dan Nimes.
Selain itu, Adams juga tercatat pernah membela tim nasional Prancis antara 1972 dan 1976 dengan jumlah penampilan sebanyak 22 kali untuk tim Ayam Jantan.
Kepergian Jean-Pierre Adams sendiri meninggalkan luka mendalam bagi publik Prancis, terutama dari Paris Saint-Germain yang pernah menggunakan jasanya.
Dalam kicauannya di media sosial Twitter, PSG melayangkan ucapan berkabung atas berpulangnya Adams yang tercatat membela Les Parisiens sejak 1977 hingga 1979.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Adams sempat menjadi perbincangan pecinta sepak bola karena terbaring koma selama 39 tahun atau sejak 1982 silam.
Adapun penyebab komanya Adams dikarenakan malpraktik saat dirinya hendak melakukan operasi rutin atas kerusakan tendon di lututnya pada 17 Maret 1982.
“Ahli anestesi perempuan merawat delapan pasien, satu demi satu, layaknya perakitan,” ujar istri Adams, Bernadette dikutip dari CNN.
Dalam operasi tersebut, Jean-Pierre Adams dipantau oleh anak magang yang mengulang satu tahun.
Anak magang tersebut selanjutnya mengaku di pengadilan bahwa ia tak memenuhi tugas yang dipercayakan kepadanya kala itu.
“Mengingat itu bukan operasi vital dan adanya aksi mogok di rumah sakit, mereka tak memiliki dokter dan perawat wanita ini merawat delapan pasien di dua ruangan berbeda. Seseorang seharusnya menelepon saya untuk mengatakan mereka akan menunda operasi,” lanjutnya.
Nyatanya, pihak rumah sakit tak menunda operasi. Dan antara ahli anestesi serta anak magang yang mengawasi Adams ternyata membuat banyak kesalahan saat operasi yang berujung pada komanya sang pemain selama 39 tahun.
Berita Terkait
-
Luis Enrique: PSG Tidak Pantas Kalahkan Tottenham
-
Luis Enrique Mengaku Bingung Hadapi Tottenham Hotspur di Piala Super Eropa
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Donnarumma ke Man City atau Bayern? Masa Depan Kiper PSG Tergantung Ederson
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Bukan Soal Gaji, Inilah Titik Lemah Donnarumma yang Bikin PSG Rekrut Lucas Chevalier
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa