Bolatimes.com - Eks Timnas Argentina, Pablo Aimar sempat digadang-gadang akan menjadi 'The Next Maradona'. Namun kariernya tenggelam saat dirinya hijrah ke Liga Malaysia.
Di balik kariernya yang tenggelam, Pablo Aimar menjadi salah satu pemain yang diidolakan oleh Lionel Messi. Begini kisah selengkapnya.
Idola Lionel Messi
Baca Juga:
Italia Juara, Berikut 5 Liga yang Paling Banyak Sumbang Pemain di Euro 2020
Pablo Aimar pertama kali muncul pada akhir tahun 90an saat dirinya masih berseragam River Plate yang merupakan salah satu klub besar Argentina. Aimar merupakan seorang pesepak bola dengan posisi sebagai gelandang serang.
Aimar memiliki keterampilan passing dan dribbling sama seperti Messi saat di lapangan. Tak heran bila Messi mengidolakannya dan selalu dibandingkan dengan sosok legendaris Diego Maradona.
Pemain dengan nama lengkap Pablo Cesar Aimar Giordano tersebut merupakan jebolan akademi sepak bola Argentina, Estudiantes Rio Cuarto. Pada tahun 1993, ia resmi bergabung ke Akademi River Plate dan melakukan debut di tim utama pada tahun 1996. Gol pertama Aimar di klubnya saat melawan Rosario Central pada 20 Februari 1998.
Baca Juga:
Beban 20 Tahun Terbayar, Messi Raih Gelar Juara Bersama Timnas Argentina
Tampil gemilang bersama River Plate selama 4 musim, Aimar kemudian hijrah ke Spanyol untuk membela Valencia. Saat bersama Valencia, Aimar kemudian dilabeli sebagai 'The Next Maradona' oleh publik.
Aimar diboyong oleh Valencia dengan dibanderol 24 juta Euro atau 353 miliar rupiah. Saat itu pria yang kini berusia 41 tahun itu termasuk harga yang mahal.
Trofi Aimar bersama Valencia
Baca Juga:
Penghargaan Individu Euro 2020: Ronaldo Top Skor, Donnarumma Pemain Terbaik
Selama lima musim bersama Valencia, Aimar telah menjalani 162 laga dengan mengemas 27 gol pada setiap kompetisi. Aimar juga telah merayakan 2 kali trofi La Liga, 2 kali Piala Super Eropa dan satu trofi Liga Europa. Pada final Liga Champions musim 2000/2001, Aimar gagal membawa Valencia juara setelah dikalahkan oleh Bayen Munich lewat adu penalti.
Kehebatan Pablo Aimar dipuji secara langsung oleh sang legendaris Diego Maradona. Diego Maradona menyatakan bahwa Aimar akan menjadi pemain hebat saat ia berlabuh ke Eropa.
Ketika karier Aimar di Valencia selesai, ia memutuskan untuk hijrah ke Real Zaragoza. Saat berada di Real Zaragoza ia dianggap klub sebagai pendatang pemain paling penting dalam sejarah klub.
Baca Juga:
Italia Juara Edisi 2020, Berikut Daftar Lengkap Pemenang Euro
Aimar mampu membawa tim menduduki posisi keenam La Liga. Sayangnya ia tidak mampu menyelamatkan Real Zaragoza degradasi pada tahun 2007.
Hijrah ke Liga Portugal dan Malaysia
Aimar memutuskan untuk berseragam Benfica pada tahun 2008 hingga 2013. Aimar pun kembali pada penampilan terbaiknya.
Musim kedua bersama Benfica, Aimar berhasil memberikan trofi Liga. Ia telah menjalani 171 pertandingan di seluruh kompetisi.
Pada tahun 2013, cedera panjang membuat dirinya hengkang ke klub Liga Super Malaysia Johor Darul Ta’zim. Ia menjadi pemain termahal di liga namun ia hanya membuat 8 penampilan sebelum dilepas pada tahun 2014.
Pablo Aimar bahkan sempat tidak memiliki klub, hingga pulang untuk pulang ke Argentina. Pada 16 Juli 2015, ia memutuskan untuk gantung sepatu setelah namanya tak diikutsertakan pelatih River Plate untuk menjalani laga semifinal Copa Libertadores.
Berita Terkait
-
Tekad Kuat Bawa Portugal Juara Euro 2024, Cristiano Ronaldo Tak Ambil Pusing soal Rekor Pribadi
-
Euro 2024 Pengabdian Terakhir Cristiano Ronaldo untuk Timnas Portugal, CR7 Lupakan Rekor 1.000 Gol Meksi Dibayangi Messi
-
Sebelum Kawal Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Ini Bikin Lionel Messi Tak Berdaya
-
Johor Darul Tazim (JDT) Penyumbang Pemain Terbanyak di Piala Asia 2023, Indonesia Tim Termuda
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Liga Malaysia Kurang Menantang, Bek Naturalisasi Timnas Jordi Amat Diminta Balik ke Eropa, Bakal Out dari JDT?
-
Winger Timnas Indonesia Saddil Ramdani Jadi Pemain Paling Kontributif di Sabah FC Musim ini, Berikut Statistiknya
-
Penyebab Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Jordi Amat Mengalami Penurunan Peforma, Bermain di Liga Malaysia?
-
Timnas Argentina U-17 Kalah Dari Jerman U-17, Pelatih Diego Placente Tetap Merasa Bangga
-
Dramatis, Jerman Tundukkan Argentina Lewat Adu Penalti Berhak Melaju ke Final
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter