Bolatimes.com - Nama Wigan Athletic mungkin tak setenar tim-tim besar Liga Primer Inggris seperti Liverpool, Manchester United, atau pun Arsenal. Namun, klub berjuluk The Latics itu punya cerita manis saat menjadi jawara Piala FA musim 2012/2013.
Kala itu Wigan muncul sebagai kuda hitam di Piala FA. Berangkat dari cap tim medioker yang tak dijagokan, mereka lantas muncul sebagai kejutan di turnamen tertua di dunia tersebut.
Wigan mengawali perjalanan di Piala FA sebenarnya tak mulus-mulus amat. Wigan yang pada musim itu berlaga di Liga Primer justru hanya bermain imbang 1-1 kontra Bournemouth pada leg pertama.
Baca Juga:
Fix, RUPS PT LIB akan Digelar pada 18 Juni 2020
Beruntung, Wigan berhasil menang 1-0 pada leg kedua di markas Bournemouth yang hanya bermain di League One. Berkat kemenangan itu, tim yang diarsiteki Roberto Martinez kala itu sukses melaju ke babak selanjutnya.
Wigan yang kala itu dihuni pemain seperti penjaga gawang fenomenal asal Oman, Ali Al-Habsi, kemudian Callum McManaman hingga Emmerson Boyce, akhirnya sukses melaju ke babak perempatfinal. Di babak tersebut Wigan sudah ditunggu lawan berat Everton.
Tak dijagokan juga, Wigan secara mengejutkan sukses membantai Everton dengan skor 3-0. Setelah itu mereka lolos ke babak semifinal untuk melawan Millwall FC.
Baca Juga:
Berpakaian Seksi, Istri Ricardo Kaka Bagikan Potret Kehamilan
Wigan pun terus menunjukkan kejutan. Callum McManaman cs sukses mengalahkan Millwall FC dengan skor 2-0 dan berhak melaju ke final sembari menunggu lawan antara Chelsea dan Manchester City yang saling jegal di babak semifinal lainnya.
Akhirnya Wigan ditakdirkan berjumpa Manchester City di babak final. Laga yang berlangsung di Wembley 11 Mei 2013, Wigan di atas kertas sangat tak diunggulkan.
Manchester City yang kala itu dinakhodai oleh Roberto Mancini digadang-gadang bakal menang mudah. Lebih lagi lini depan The Citizens dihuni oleh duet Carlos Tevez dan Sergio Aguero.
Baca Juga:
Disamakan dengan Pemain Real Madrid, Asnawi Mangkualam: Biasa Saja
Namun bukannya jadi bulan-bulanan Manchester City, Wigan justru tampil spartan. Mereka mampu menahan imbang 0-0 hingga paruh babak kedua.
Kemudian kejutan pun datang dari Wigan. Mereka tampil menggila usai Manchester City harus bermain dengan 10 orang karena Pablo Zabaleta dikartu merah pada menit ke-84, .
Sadar waktu segera habis, Wigan langsung mengambil inisiatif menyerang. Terbukti, mereka sukses memecah kebuntuan lewat sepakan pojok oleh Shaum Maloney kemudian berhasil disambar oleh Ben Watson, dan gol pun terjadi.
Wigan akhirnya sukses mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya mereka menyabet trofi Piala FA dan menjadi gelar satu-satunya.
Namun superioritas Wigan di kancah Piala FA tak diikuti di Liga Primer Inggris. Mereka kala itu harus berjuang bangkit dari zona degradasi.
Saat itu Wigan berada di posisi 18 klasemen. Anak asuh Martinez hanya butuh setidaknya tiga poin untuk keluar dari zona merah.
Sialnya, Wigan akhirnya benar-benar terdegradasi. Mereka kalah 1-4 dari Arsenal di laga penentuan. Laga tersebut digelar di Emirates Stadium, empat hari setelah mengunci titel juara Piala FA.
Sebelum laga tersebut, CEO WIgan kala itu, yakni Dave Whelan rela untuk menikat trofi Piala FA dengan tiga poin. Baginya poin penuh penting demi menyelamatkan nasib klubnya tersebut.
''Saya sangat bangga (juara Piala FA). Tapi apabila ada yang meminta saya piala itu untuk ditukar dengan kemenangan di kandang Arsenal, saya takkan menolak,'' ujar Whelan kala itu, seperti dilansir dari The Sun.
''Karena bagi saya sangat penting bertahan di Liga Primer. Saya juga yakin banyak orang menilai kami pantas tetap berada di sini,'' tandasnya.
Sejak didegradasi pada musim 2012/2013, Wigan tak pernah sekali pun promosi lagi ke Liga Primer Inggris. Kini mereka harus puas berkompetisi di kasta kedua Inggris, Divisi Championship.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
M Salah di Posisi 4, Ini 20 Pemain Teratas dengan Dua Digit Gol dan Assist
-
Roberto Mancini Menjadi Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Mengalahkan Bayaran Pep Guardiola di Manchester City
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Duh Man City Sudah Memenangi Segalanya di Inggris
-
Atletico Bungkam Wakil Serie A Lazio, Tiket 16 Besar Sudah di Tangan
-
Jalan Tol Manchester City di Grup C Liga Champions, Pep Senyum Full
-
Jika Ini Terjadi, Guardiola Berani Ambil Risiko Paksa Erling Haaland Lawan Liverpool
-
Prediksi Skor Manchester City vs Liverpool, Badai Cedera Bisa Pengaruhi Pergulatan Panas?
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter