Bolatimes.com - Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso merasakan kecewaan yang luar biasa melihat tim besutannya harus tersingkir dan gagal lolos ke babak 32 besar Liga Europa. Kekalahan itu pun diakui sangat menyakitkan.
Pada laga terakhir babak penyisihan grup, AC Milan menelan kekalahan di kandang. Rossoneri kalah dari Olympiakos dengan skor 1-3. Gol yang dicetak oleh Pape Cisse (66'), Cristian Zapata (70'-gol bunuh diri), dan penalti Konstantinos Fortounis (81') mengubur mimpi Milan.
Adapun anak asuh Gennaro Gatuso hanya bisa membalas satu gol lewat Cristian Zapata pada menit 72.
Hasil ini kemudian membuat AC Milan gagal lolos ke babak 32 besar Liga Europa. Mereka finis ditempat ketiga dalam klasamen Grup F dengan mengumpulkan 10 poin. Tiket babak 32 besar pun harus direlakan Milan jatuh ke tangan Real Betis dan Olympiakos.
Gennaro Gattuso mengaku kekalahan atas Olympiakos ini sangat menyakitkan baginya. Ia sangat kecewa dan masih belum percaya dengan hasil yang didapat tersebut. Padahal, mantan pemain AC Milan itu percaya timnya lebih kuat dan bisa lolos ke babak 32 besar Liga Europa.
''Kekalahan ini sungguh sulit dipercaya. Saya kesulitan. Kekalahan ini sungguh menyakitkan, tak bisa disangkal. Menyakitkan,'' ungkap kecewaan Gennaro Gattuso dikutip dari Football Italia.
''Kami tersingkir dengan penyesalan, saya marah karena kami harusnya kami bisa lebih kuat dari semua insiden yang terjadi dan berhasil lolos,'' sambungnya.
Menurut Gennaro Gattuso, ia mengakui bahwa sebenarnya Olympiakos tak terlalu menyulitkan tim besutannya. Akan tetapi, ada yang satu momen yang dinilai Gattuso yang membuat permainan menjadi berubah.
''Olympiakos tak terlalu menyulitkan kami hingga kami tertidur ketika sepak pojok pertama. Itulah yang tak bisa saya mengerti. Saya seperti melihat tim yang tak dipersiapkan sama sekali,'' beber Gattuso.
Atas kekalahan tersebut, Gennaro Gattuso mengatakan akan melakukan analisis terhadap pertandingan melawan Olympiakos untuk mengetahui penyebab timnya kalah. Setelah itu, ia akan melakukan pembenahan.
''Kami harus menganalisis pertandingan dan mencari tahu mengapa kami kalah, bukan malah merasa jadi korban. Tim bermain dengan kualitas, tapi kebobolan tiga gol dan hal itu menjelaskan kekurangan kami. Kami kebobolan karena tak berkonsentrasi dan kami harus membenahinya,'' tutupnya.
Berita Terkait
-
Alvaro Morata Resmi Gabung Como: Siap Hancurkan Pertahanan Serie A
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
AC Milan Dihajar Chelsea 4-1, Allegri Tetap Tenang: Bukan Bencana!
-
Fabio Capello Murka kepada AC Milan dan Inter, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Manchester United Depak Rasmus Hojlund, AC Milan Siap Tampung
-
Mengapa Luka Modric Pilih AC Milan? Petuah Carlo Ancelotti Jadi Kunci
-
Fabio Capello Ungkap Syarat AC Milan Jadi Raja Italia Musim Ini, Apa Itu?
-
Kabar Menyedihkan Legenda AC Milan Franco Baresi: Doa Dipanjatkan Milanisti
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa