Bolatimes.com - Duo pemain kembar Timnas U-16 Indonesia, Bagas Kaffa Arrizqi dan Amirudin Bagus Kahfi Alfikri tengah menjadi perbincangan publik tanah air setelah sukses mengantarkan skuat Garuda Asia meraih gelar juara Piala AFF U-16 2018.
Bagus Kahfi yang berposisi sebagai penyerang berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan jumlah 12 gol.
Sementara Bagas Kaffa, meski dirinya tak mencetak gol tetapi dialah yang bertugas mematahkan serangan setiap pergerakan yang mengancam pertahanan Indonesia.
Baca Juga:
Momen Haru Saat Kim Kurniawan Kembali Merumput Bersama Persib
Namun, fenomena pemain sepak bola kembar ternyata tidak hanya ada di Indonesia. Di berbagai liga top Eropa bukan menjadi hal yang baru adanya pesepakbola kembar, bahkan di antara mereka berada dalam satu tim.
Siapa saja mereka?
Melansir dari Bleacher Report Football, berikut Bolatimes.com menyajikan lima pesepakbola kembar top di dunia.
Baca Juga:
Unik dan Cantik, Inilah Bola Resmi Liga Champions 2018/2019
1. Hamit dan Halil Altintop
Hamit dan Halil ada pemain sepakbola kembar dari Turki yang lahir pada 8 Desember 1982. Mereka berdua pernah bermain di klub yang sama, yakni Schalke 04 pada musim 2006/2007.
Namun, kebersamaan mereka hanya berlangsung selama satu musim. Pada musim berikutnya, Hamit diboyong ke Bayern Munchen, sedangkan Halil tetap di Schalke.
Baca Juga:
Semakin Matang, Egy Maulana Cetak 2 Gol untuk Lechia Gdansk II
Keduanya sama-sama sempat membela tim nasional Turki.
Saat ini Halil bermain untuk Kaiserslautern di Budesliga 2 atau kasta kedua Liga Jerman. Sementara Hamit di kompetisi yang sama, tetapi klub berbeda, yaitu Darmstadt 98.
2. Frank dan Ronald De Boer
Baca Juga:
Atletico Madrid Hentikan Rekor 18 Tahun Kejayaan Real Madrid
Frank dan Ronald De Boer adalah pesepakbola kembar dari Belanda. Frank bermain di posisi bek dan Ronald sebagai gelandang.
Keduanya sempat tiga kali bermain di klub yang sama, yakni Ajax, rangers, dan Barcelona. Frank dan Ronald juga andalan di Timnas Belanda pada eranya.
Saat ini mereka telah berusia 48 tahun, keduanya sama-sama melanjutkan karier dunia sepakbola dengan menjadi pelatih.
3. Rafael dan Fabio Pereira da Silva
Rafael dan Fabio, tentu pecinta sepak bola masih ingat duo kembar asal Brasil ini. Kedunya sama-sama memulai karier di Manchester United pada musim 2008/2009 dan berposisi sebagai defender.
Namun, karier Rafael terlihat lebih cemerlang dibanding suadaranya. Ia lebih lama bermain untuk Manchester United sebelum akhirnya hengkang ke Lyon pada musim 2015/2016.
Sementara Fabio, ia hengkang dari Mamchester United pada musim 2013/2014 karena kerap dicadangkan. Ia berganti-ganti klub, mulai dari cardiff City, Middlesbrough, hingga kini di klub Ligue 1, Nates.
4. Lars dan Sven Bender
Kali ini ada duo kembar dari Jerman, Lars dan Sven Bender. Keduanya bermain di posisi yang berbeda, Lars berposisi sebagai gelandang dan Sven adalah seorang pemain bertahan.
Lars dan Sven mengawali karier di klub yang berbeda. Lars bermain untuk Bayer Leverkusen sejak 2009 hingga saat ini. Sedangkan Sven menghabiskan sebagian besar kariernya di Borussia Dortmund.
Namun, keduanya kini telah bersatu sejak musim 2017/2018. Sven memutuskan hijrah ke Bayer Leverkusen bersama saudaranya, Lars.
5. Antonio dan Emanuele Filippini
Di urutan terakhir ada duo kembar dari Italia, Antonio dan Emanuele Filippini. Si kembar kelahiran 3 Juli 1973 ini akrab disapa Filippini Brothers dan sempat bermain bersama di enam tim berbeda.
Kedua pemain tersebut tercatat pernah membela Brescia, Ospitaletto, Palermo, Lazio, Treviso, dan Livorno.
Saat ini, baik Antonio ataupun Emanuele berkarier sebagai pelatih. Antonio pernah melatih Imolese (Serie D), sedangkan Emanuele sempat menangani Lumezzane (Serie D).
Berita Terkait
-
Bagas Kaffa Ungkap Kronologi Cedera saat Pemanasan Jelang Lawan Thailand, Kini Terancam Absen 3 Pekan
-
4 Bintang Muda Indonesia yang Meredup karena Cedera, Ada Jebolan Liga Inggris
-
Cedera, 3 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 Terancam Absen Lawan Vietnam
-
Cedera, Bagas Kaffa Diprediksi Absen Bela Timnas Indonesia U-23 di Final Piala AFF U-23 2023
-
Kalah dari Malaysia, Kapten Timnas Indonesia U-23 Ingin Bangkit Lawan Timor Leste
-
Kalah dari Malaysia, Bagas Kaffa: Kami Harus Bangkit dari Kekalahan Ini
-
Jelang Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia, Bagas Kaffa Ungkit 'Ultimatum' Shin Tae-yong
-
Duel Lawan Malaysia, Pemain Timnas Indonesia U-23 Berambisi Beri Kado Manis HUT RI
-
Statistik Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Bagus Kahfi setelah Kembali ke Liga 1, Siapa Paling Gacor?
-
Bagus Kahfi Nyaris Cetak Gol Perdana di BRI Liga 1 2023/2024, Gagal Karena Kena Tiang
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter