Stephanus Aranditio
Suporter Peru di Rusia (Sumber: Twitter)

Bolatimes.com - Suporter Peru, Edgar bersama kakek mereka Manuelito yang berusia 80 tahun tiba di Saransk, Rusia. Setelah melalui tiga penerbangan dan perjalanan kereta selama 10 jam.

Setelah sampai di Rusia, ia sangat antusias dan ingin segera menyaksikan laga perdana Peru melawan Denmark di Mordovia Arena, Saransk, Rusia pada Sabtu 16 Juni 2018.

"Perjalanan itu melelahkan untukku, tetapi bagaimana aku bisa melewatkan ini?" kata Edgar antusias.

Baca Juga:
Persija Jakarta Ditahan Imbang Persebaya Surabaya 1-1

"Kami telah menunggu begitu lama, saya telah menunggu begitu lama, untuk menyanyikan lagu-lagu kami di negara lain sekali lagi," jelas Edgar.

Namun sayang, Peru dipaksa tunduk 0-1 dari Denmark meskipun ada satu peluang kunci melalui tendangan penalti Christian Cueva yang gagal dikonversi menjadi gol.

Baca Juga:
Denmark Didenda FIFA Karena Suporternya Terlalu Berisik

"Dia harusnya membutuhkan pikiran yang tenang dalam situasi yang panas, tapi tidak masalah, kami masih punya dua pertandingan lagi dan kami akan menang," ujar Edgar optimis.

Salah seorang suporter Peru lainnya, Pedro alias Perrito menceritakan bagaimana Alexis (temannya) sampai rela meninggalkan pekerjaannya di Panama untuk datang ke Rusia demi Peru.

Perrito menyiapkan seluruh uang yang ia miliki dan mulai mencari paket trip yang termurah menuju Rusia. Persiapan ini ia lakoni selama dua bulan sebelum kick-off Piala Dunia.

Baca Juga:
Kucing Achilles Ramal Lionel Messi dan Argentina Pulang Malam Ini

Setelah pertandingan melawan Denmark mereka mulai bertemu dengan orang-orang baru. Alexis mengaku kaget melihat ada suporter Italia yang notabene tidak lolos ke Piala Dunia 2018 tetap berangkat ke Rusia menggunakan sepeda.

"Itu adalah cinta," tambah Pedro. 

Baca Juga:
Inter Resmi Gaet Radja Nainggolan

Mereka kemudian bertemu orang lain yang bercerita telah menjual mobil mereka, menggadaikan rumah mereka atau mengambil pinjaman bank untuk menutupi biaya ke Rusia.

Edgar bercerita tentang temannya di Los Angeles yang tidak bisa berangkat ke Rusia karena tidak mendapatkan cuti kerja.

Mereka tetap bangga bisa mendukung Peru di Rusia meskipun tim kebanggaannya gagal melaju ke babak 16 besar setelah menelan dua kekalahan di dua laga awal.

 

Bolatimes.com/Stephanus Aranditio

Load More