Bolatimes.com - Aksi selebrasi kontroversi Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka saat laga Swiss kontra Serbia menimbulkan masalah. Federasi sepak bola Serbia meminta FIFA untuk menghukum kedua pemain tersebut.
Presiden federasi sepak bola Serbia, Slavisa kokeza telah melaporkan aksi kedua pemain tersebut ke Komisi Disiplin FIFA. "Kami mengirim protes ke FIFA," ujar Kokeza, dilansir dari BBC.
Kokeza menganggap, Serbia telah dirampok setelah kalah 1-2 dari Swiss. Tidak hanya soal aksi selebrasi dua pemain Swiss, tapi juga kepemimpinan wasit. Kokeza meminta FIFA segera mengambil keputusan tegas.
Tak hanya Serbia yang melayangkan protes, para fans Swiss pun menyayangkan kejadian yang berunsur politis itu. Mereka melakukan selebrasi burung elang yang merupakan simbol negara Albania.
Jika melihat ke belakang, Serbia dan Albania memiliki sejarah kelam. Pada 1998, Serbia dan Kosovo berperang. Kosovo adalah tanah kelahiran Shaqiri dan Xhaka. Darah Albania mengalir kental di tubuh mereka.
Dalam sebuah diskusi publik di 20Minuten, fans Swiss menilai tindakan Shaqiri dan Xhaka merusak sportivitas sepak bola. Aksi tersebut bakal merugikan Swiss karena kedua pemain itu terancam sanksi.
"Mengapa harus membuat aksi itu? Karena tidak ada unsur politik dalam sepak bola. Saya mendukung Swiss dan hal itu tidak bisa ditoleransi," kata salah seorang fans.
Menyusul kejadian itu, FIFA menyatakan Komdis FIFA telah memulai proses investigasi indisipliner dua pemain Swiss. Terkait selebrasi yang dilakukan Shaqiri dan Xhaka.
Apabila terbukti, kedua pemain tersebut bakal mendapat larangan tampil di dua pertandingan. Seperti yang tertulis di peraturan FIFA bab 54."Setiap orang yang memprovokasi publik selama pertandingan akan dilarang tampil di dua laga dan dijatuhi dena minimal CHF 5.000 atau Rp 71,2 juta."
Namun, dalam konferensi pers Shaqiri membantah tuduhan-tuduhan di atas. Tidak ada tujuan aksi politik, ia hanya terbawa suasana ketika mencetak gol. "Saya rasa di sepak bola Anda selalu punya emosi. Anda bisa melihat apa yang saya lakukan dan saya rasa itu hanya perwujudan emosi," kata Shaqiri.
Xhaka pun mengamini, ia hanya melakukan untuk orang-orang yang mendukungnya. "Jujur, saya tidak menujukan itu kepada lawan," ucap pemain Arsenal tersebut kepada The Sun.
"Itu hanyalah untuk orang-orang yang selalu mendukung saya. Orang-orang yang tidak pernah mengabaikan saya di negara dimana keluarga saya berasal. Itu murni hanyalah sebuah luapan perasaan," pungkasnya.
Bolatimes.com/Rauhanda Riyantama
Berita Terkait
-
Juventus Bidik Granit Xhaka dan Gelandang Tottenham, Siapkan Dana Rp350 M
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
Gagal Tirukan Pratama Arhan, Momen Konyol Pemain Timnas Iran Lakukan Lemparan ke Dalam Jarak Jauh
-
Profil Akira Nishino, Pelatih Jepang di Piala Dunia 2018 yang Dirumorkan Jadi Dirtek Baru PSSI
-
Pelatih yang Gagal Total bersama Timnas Thailand akan Jadi Direktur Teknik Baru PSSI, Gak Bahaya Ta?
-
Daftar Lengkap Wasit Piala Asia U-20 2023, Ada Wasit Piala Dunia 2018
-
5 Momen Tak Masuk Akal yang Pernah Dibikin Cristiano Ronaldo, Ajaib Banget!
-
Profil Jang Hyun-soo, Pemain yang Bikin Shin Tae-yong Sakit Hati hingga Dicoret dari Timnas Seumur Hidup
-
Pemain Seharga Rp21 Miliar Bikin Shin Tae-yong Sakit Hati, Kena Karma Dicoret dari Timnas Seumur Hidup
-
Kontroversial, Berikut Deretan Selebrasi Terlarang karena Ada Unsur Politik
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa