Stephanus Aranditio | Rauhanda Riyantama
Xhaka dan Shaqiri/Instagram

Bolatimes.com - Aksi selebrasi kontroversi Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka saat laga Swiss kontra Serbia menimbulkan masalah. Federasi sepak bola Serbia meminta FIFA untuk menghukum kedua pemain tersebut.

Presiden federasi sepak bola Serbia, Slavisa kokeza telah melaporkan aksi kedua pemain tersebut ke Komisi Disiplin FIFA. "Kami mengirim protes ke FIFA," ujar Kokeza, dilansir dari BBC.

Kokeza menganggap, Serbia telah dirampok setelah kalah 1-2 dari Swiss. Tidak hanya soal aksi selebrasi dua pemain Swiss, tapi juga kepemimpinan wasit. Kokeza meminta FIFA segera mengambil keputusan tegas.

Baca Juga:
Jepang Vs Senegal Masih Sama Kuat di Babak Pertama

Tak hanya Serbia yang melayangkan protes, para fans Swiss pun menyayangkan kejadian yang berunsur politis itu. Mereka melakukan selebrasi burung elang yang merupakan simbol negara Albania.

Jika melihat ke belakang, Serbia dan Albania memiliki sejarah kelam. Pada 1998, Serbia dan Kosovo berperang. Kosovo adalah tanah kelahiran Shaqiri dan Xhaka. Darah Albania mengalir kental di tubuh mereka.

Baca Juga:
Kisah Kelam Masa Kecil Sterling, Hingga Main di Piala Dunia

Dalam sebuah diskusi publik di 20Minuten, fans Swiss menilai tindakan Shaqiri dan Xhaka merusak sportivitas sepak bola. Aksi tersebut bakal merugikan Swiss karena kedua pemain itu terancam sanksi.

"Mengapa harus membuat aksi itu? Karena tidak ada unsur politik dalam sepak bola. Saya mendukung Swiss dan hal itu tidak bisa ditoleransi," kata salah seorang fans.

Menyusul kejadian itu, FIFA menyatakan Komdis FIFA telah memulai proses investigasi indisipliner dua pemain Swiss. Terkait selebrasi yang dilakukan Shaqiri dan Xhaka.

Baca Juga:
Inilah Deretan Fakta Menarik Ketajaman Harry Kane dalam Angka

Apabila terbukti, kedua pemain tersebut bakal mendapat larangan tampil di dua pertandingan. Seperti yang tertulis di peraturan FIFA bab 54."Setiap orang yang memprovokasi publik selama pertandingan akan dilarang tampil di dua laga dan dijatuhi dena minimal CHF 5.000 atau Rp 71,2 juta."

Namun, dalam konferensi pers Shaqiri membantah tuduhan-tuduhan di atas. Tidak ada tujuan aksi politik, ia hanya terbawa suasana ketika mencetak gol. "Saya rasa di sepak bola Anda selalu punya emosi. Anda bisa melihat apa yang saya lakukan dan saya rasa itu hanya perwujudan emosi," kata Shaqiri.

Baca Juga:
Hancurkan Panama, Inggris Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia

Xhaka pun mengamini, ia hanya melakukan untuk orang-orang yang mendukungnya. "Jujur, saya tidak menujukan itu kepada lawan," ucap pemain Arsenal tersebut kepada The Sun.

"Itu hanyalah untuk orang-orang yang selalu mendukung saya. Orang-orang yang tidak pernah mengabaikan saya di negara dimana keluarga saya berasal. Itu murni hanyalah sebuah luapan perasaan," pungkasnya.

 

Bolatimes.com/Rauhanda Riyantama

Load More