Bolatimes.com - Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona menyaksikan laga Argentina melawan Kroasia dari bangku VIP di Nizhny Novgorod Stadium.
Sebelum kick off, pemain yang berhasil membawa timnas Argentina merengkuh gelar juara Piala Dunia 1986 ini tampak percaya diri dan yakin La Albiceleste mampu menang saat melawan Kroasia.
Tapi yang terjadi justru antiklimaks. Maradona menjadi saksi teater kegemilangan Modric cs mempermalukan timnas Argentina. Bahkan ketika Tim Tango tertinggal 0-3, Maradona menangis dan terlihat lesu di bangku VIP.
Banyak pengguna Twitter yang memberi komentar pada momen ketika Maradona menangis ini.
Seorang pengguna Twitter menulis cuitan: "Benar nggak sih Maradona sampai menangis? Kalau iya, sama, kita juga nangis nih".
Warganet lainnya menuliskan: "Jika Maradona yang menjadi pelatihnya, pasti nggak ada pemain timnas Argentina yang kembali ke hotel malam ini".
"Kami merasakan hal yang sama dengan Maradona saat ini," tulis fan timnas Argentina lainnya di Twitter.
Ada juga pengguna Twitter yang menyindir: "Mana Tangan Tuhanmu sekarang?"
Sebagai legenda hidup sepakbola, Maradona datang ke Rusia sebagai tamu kehormatan, dan tentu saja dia bisa mendapatkan segala fasilitas mewah. Tapi sayangnya, tidak ada fasilitas mewah atau alat canggih apapun yang mampu menghentikan kenyataan pahit timnas Argentina dikalahkan timnas Kroasia.
Begitu pula tidak ada alat canggih seperti mesin waktu yang bisa digunakan Maradona untuk menghapus dosa masa lalunya ketika mencetak gol tangan Tuhan.
Banyak orang yang percaya bahwa gol tangan Tuhan Maradona ke gawang Inggris yang dijaga Peter Shilton membuat Argentina dikutuk. Gol tersebut membawa timnas Argentina merebut trofi juara Piala Dunia 1986, yang juga menjadi gelar juara Piala Dunia terakhir yang berhasil direngkuh tim Tango.
Setelah era Maradona berakhir, timnas senior Argentina belum pernah mencicipi trofi Piala Dunia lagi.
Piala Dunia 1990 di Italia: Runner-up
Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat: Babak 16 Besar
Piala Dunia 1998 di Perancis: Perempat Final
Piala Dunia 2002 di Korea Selatan-Jepang: Penyisihan Grup
Piala Dunia 2006 di Jerman: Perempat Final
Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan: Perempat Final
Piala Dunia Brasil: Runner-up
Gol tangan Tuhan mungkin tidak akan terjadi lagi di Piala Dunia 2018 karena sudah ada teknologi VAR, namun kutukannya mungkin masih ada.
Setidaknya kutukan gol tangan Tuhan bagi Argentina pernah menjadi perbincangan hangat ketika Maradona menjadi pelatih timnas Argentina yang berlaga di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Saat itu pertandingan antara timnas Argentina melawan timnas Iran. Sampai menit ke-89 skor masih kacamata, Maradona sempat frustasi dan meninggalkan stadion. Tepat beberapa saat setelah Maradona pergi, Messi mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti di masa perpanjangan waktu dan membuat Argentina menang atas Iran.
Saat itu jagad Twitter dimeriahkan dengan hashtag #Maradonamufa. Mufa bisa diartikan sebagai bad luck atau nasib sial. Jadi saat itu, dipercaya ketika ada Maradona di stadion, timnas Argentina mengalami nasib buruk, sedangkan ketika Maradona meninggalkan stadion, nasib buruk menjauh dari Messi cs.
Kamu percaya timnas Argentina mendapat kutukan tangan Tuhan Maradona?
Berita Terkait
-
Tekad Kuat Bawa Portugal Juara Euro 2024, Cristiano Ronaldo Tak Ambil Pusing soal Rekor Pribadi
-
Euro 2024 Pengabdian Terakhir Cristiano Ronaldo untuk Timnas Portugal, CR7 Lupakan Rekor 1.000 Gol Meksi Dibayangi Messi
-
MotoGP Argentina 2024 Dibatalkan
-
Sebelum Kawal Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Ini Bikin Lionel Messi Tak Berdaya
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Bojan Hodak Borong Jersey Persib untuk Tim Futsal di Kroasia
-
Kalah Dari Spanyol 4-0 Pada 2012, Presiden FIGC Gravina Sesumbar Tidak Ada Tim Yang Tidak Bisa Dikalahkan Italia
-
Terjebak di Group Neraka, Spanyol Bakal Keluarkan Seluruh Amunisi Sejak Laga Pertama Euro 2024
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Timnas Argentina U-17 Kalah Dari Jerman U-17, Pelatih Diego Placente Tetap Merasa Bangga
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter