Bolatimes.com - Piala Dunia 2018 akan kembali bergulir di Russia pada 14 Juni hingga 15 Juli mendatang. Publik dunia tentu sudah menanti-nanti aksi para pesepak bola terbaik menampilkan skill dan gol-gol yang menakjubkan.
Namun, Piala Dunia tak melulu tentang keindahan lapangan hijau. Kisah tragis juga sempat tercipta di ajang akbar empat tahunan tersebut, tepatnya pada perhelatan Piala Dunia 1994.
Pemain Timnas Kolombia, Andres Escobar, harus meregang nyawa dengan cara yang tragis. Ia ditembak mati karena sebuah gol bunuh diri saat Kolombia melawan Amerika Serikat.
Menurut saksi mata, kejadian tersebut terjadi pada pukul 03.30 dinihari WIB. Ia melihat sekelompok orang yang terdiri atas tiga orang pria bertengkar di luar sebuah bar di Medellin, 2 Juli 1994.
Kerumunan saksi mendengar suara pria menghina permainan Escobar. Kemudian, Escobar melakukan pembelaan dan berteriak meminta tolong.
Tak lama setelah teriakan Escobar, seorang pria menarik pelatuk senjata api. Ia mengarahkan senjata ke arah bek Timnas Kolombia itu sebanyak 12 kali dengan pistol kaliber 38 mm.
Sang pembunuh kemudian melarikan diri dengan mobil jenis pick-up. Tidak sampai satu jam kemudian Escobar pun dinyatakan meninggal dunia. Tubuhnya bersimbah darah akibat diberondong peluru dari jarak dekat.
Setelah tewasnya Escobar, kepolisian Kolombia menangkap Humberto Castro Munoz, yang merupakan pengawal pribadi salah satu pemimpin kartel narkoba besar di Kolombia.
Diketahui, Munoz membunuh Escobar karena kesal kalah taruhan dalam jumlah yang besar. Munoz menyalahkan Escobar karena gol bunuh diri Escobar membuat Amerika Serikat menang 2-1 atas Kolombia, 22 Juni 1994.
Insiden tersebut membuat keluarga Escobar sedih bukan main, termasuk sang kakak Andres Escobar, Maria Ester Escobar.
Dilansir dari laman FIFA, saat itu Maria yang sedang di Los Angeles, Amerika Serikat mendapat sebuah telepon dari rekan Escobar di Timnas Kolombia, Gabriel Barrabas Gomez.
Dengan suara gemetar, Gomez memberikan kabar kematian Escobar. "Maria, sesuatu yang mengerikan menimpa Andres. Andres telah tewas!" Maria menceritakan kata-kata Gomez kala itu.
Bagi sepak bola Kolombia, Escobar merupakan bek berbakat yang pernah ada. Ia juga produk kebanggan klub Atletico Nacional. Namun, bagi Maria, Escobar lebih dari itu. Adiknya itu merupakan kebanggan yang lebih dari apapun.
"Dia adalah adik, kebanggaan, dan kegembiraan kami," ujar Maria.
FIFA sebagai federasi sepak bola dunia sempat memberikan sebuah aksi kepedulian terhadap kelurga Escobar dengan mengundang keluarga almarhum menyaksikan laga pembuka Piala Dunia 2014 antara Brasil versus Kroasia di stadion.
Sebuah gol bunuh diri dari bek Timnas Brasil, Marcelo pada laga tersebut sempat membuat perasaan keluarga Escobar bergejolak. Gol itu membuat mereka kembali teringat dengan insiden gol bunuh diri Escobar.
"Perasaan kami campur aduk, terutama karena cara Piala Dunia 2014 dimulai dengan gol bunuh diri Marcelo. Itu membawa kembali kesedihan. Kenangan menyedihkan. Namun, itu hanya bagian dari permainan yang bisa terjadi kapan saja. Kami cukup senang berada di sini dan memiliki kesempatan berbagi dalam sukacita bersama para penonton yang ada di sini," terang Jose Escobar, kakak dari Andres.
Namun, keluarga Escobar mengaku tidak trauma terhadap sepak bola, sejak kejadian yang menimpa Escobar. Kata-kata terakhir Escobar lima hari sebelum tewas menjadi pembangkit semangat keluarganya.
"Hidup tidak berhenti di sini," sebuah kalimat yang dikatakan Escobar kepada sebuah koran Kolombia, El Tiempo, soal tersingkirnya Kolombia dari Piala Dunia 1994.
Kini, Piala Dunia akan kembali dirayakan. Escobar dipastikan akan selalu terkenang sebagai salah satu pemain terbaik Kolombia.
Semangat Escobar diyakini akan terus mengiringi perjalanan James Rodriguez dan kolega untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi di Piala Dunia 2018.
Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Harga Gila Tiket Paket VIP Piala Dunia 2026, Setara Mobil Matic!
-
Timnas Indonesia di Grup Neraka, Pembantu Presiden Prabowo Bilang Begini
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa