Irwan Febri Rialdi
Taufik Hidayat (kiri) mengembalikan bola ke arah lawannya pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei di final Djarum Indonesia Open Super Series 2010 di Istora Senayan, Jakarta. (ANTARA/Andika Wahyu/10.

Bolatimes.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, saat ini tengah menjadi sorotan badminton lovers alias BL dari Malaysia karena komentarnya menyangkut Lee Chong Wei.

Hujatan yang dilontarkan pecinta bulu tangkis Malaysia ini muncul karena sentilan Taufik Hidayat yang menyebut bahwa Lee Chong Wei tak layak masuk Hall of Fame BWF pada Mei 2023 lalu.

Menurut Taufik Hidayat, Lee Chong Wei belum menyabet gelar juara dalam ajang besar seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. 

Baca Juga:
Ungkapkan Perasaan Senang Ketemu Indra Sjafri, Gelandang Indonesia yang Bermain di Qatar Beri Kode Bela Timnas?

"(Dia dipilih karena dia memenangkan) tiga medali perak (Olimpiade), waktu terlama di posisi (pemain) nomor satu," kata pembawa acara.

"Jika seseorang memenangkan satu medali emas (Olimpiade) dan 10 perak (Olimpiade), mana yang akan Anda pilih?" tanya Taufik dalam acara tersebut.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2014 itu menolak mengatakan dirinya lebih baik dari LCW atau lebih layak masuk HoF.  Namun, menurutnya legenda China Lin Dan pantas untuk mendapatnya.

Baca Juga:
3 Pemain Bertitel Juara Liga Europa Bisa Jadi Senjata Argentina Lawan Timnas Indonesia

"Nggak juga (lebih baik). Kan udah saya bilang, bahwa (masuk Hall of Fame) itu cuma tulisan. Itu bukan sesuatu yang perlu saya pedulikan. Tapi Lin Dan layak masuk daftar," ujarnya.

Profil Taufik Hidayat

Taufik Hidayat merupakan sosok legenda bulu tangkis tunggal putra asal Indonesia. Dia tercatat lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 10 Agustus 1981. Saat masih aktif bermain, dia memang menyabet banyak gelar juara.

Baca Juga:
Senggol Hamdan Hamedan Karena 'Ganggu' Kerjaan PSSI, Arya Sinulingga Diserbu Netizen

Pada mulanya, Taufik Hidayat memulai karier bersama klub SGS Elektrik Bandung. Prestasi pertamanya ialah meraih juara Brunei Open 1998. Saat itu, usianya memang belum genap 17 tahun.

Setahun kemudian, dia sukses menjuarai Indonesia Open 1999, meraih medali emas SEA games 1999, dan menyabet runner-up All England 1999.

Salah satu prestasi terbaik yang pernah dipersembahkan Taufik Hidayat ialah menyabet medali emas Olimpiade 2004 yang berlangsung di Athena, Yunani. Ketika itu, dia mengandaskan wakil Korea Selatan, Seung Mo-shon, di partai final.

Baca Juga:
Exco PSSI Sentil Hamdan Hamedan, Minta Tak Ganggu PSSI karena Banyak Pekerjaannya yang Tak Beres

Setahun berselang, Taufik Hidayat sukses mengalahkan pemain peringkat satu dunia saat itu, Lin Dan, di babak final, sehingga dia menjadi tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut.

Adapun di ajang Asian Games, Taufik Hidayat sukses meraih dua medali emas, yakni pada edisi 2002 yang berlangsung di Busan dan 2006 yang digelar di Doha.

Kiprahnya di negeri sendiri juga patut diapresiasi. Sebab, ia sempat enam kali menjuarai ajang Indonesia Open, yakni pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.

Pada 30 Januari 2009, Taufik Hidayat memutuskan untuk mundur dari Pelatnas Cipayung dan menjadi pemain profesional. Tiga tahun berselang, dia membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More