Husna Rahmayunita
Pelatih ganda campuran PP PBSI Nova Widianto saat ditemui di sela-sela kegiatan Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021di Bali, Minggu (14/11/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar/pri.

Bolatimes.com - Nova Widianto mengundurkam diri dari jabatan pelatih kepala ganda campurat Pelatnas Cipayung. Ia mundur dari PP PBSI dan hijrah ke Malaysia.

Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) mengumumkan bergabungnya Nova Widianto melalui pernyataan resmi, Rabu (21/12/2022). Disebutkan, sang juru taktik menangani kontrak selama dua tahun.

"Nova, 45 tahun, telah menandatangani kontrak 2 tahun dengan BAM untuk memimpin ganda campuran. Dia akan melapor kepada Direktur Pembinaan Ganda, Rexy Mainaky," tulis BAM di Instagram.

"BAM berharap dapat bekerja sama dengan Nova saat dia menduduki posisinya bulan depan," imbuhnya.

Sementara itu, PP PBSI mengaku tak bisa menolak keputusan yang dibuat Nova dan masih menunggu petunjuk dari Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna untuk proses lebih lanjut.

"Hanya untuk diketahui sejauh ini kami masih menunggu petunjuk dari Pak Ketum. Keputusan Nova untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI tersebut merupakan hak si pelatih. PBSI tentu tidak bisa menolak," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Mainaky lewat informasi resmi seperti dimuat Antara.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Rionny, PBSI terlebih dulu menerima surat pengunduran diri Nova yang ditandatangani pada 1 Desember. Dalam surat tersebut, Nova menyatakan mengundurkan diri dari jabatan kepala pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI.

Surat tersebut diserahkan kepada pengurus teras PBSI pada 15 Desember yang selanjutnya diteruskan kepada Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna.

Menurut Rionny, PBSI sebagai induk organisasi bulu tangkis nasional tidak bisa menolak atau menahan permohonan pengunduran diri Nova karena menyangkut hak seseorang untuk terus melanjutkan karier sebagai pelatih di dalam atau luar Pelatnas PBSI.

Menurut Rionny, PBSI sebagai sebuah organisasi memang tidak memiliki kuasa menahan atau menolak keputusan yang sudah diambil oleh sang pelatih yang memilih tidak meneruskan ikatan kerja di Pelatnas PBSI.

"Kami tidak kuasa untuk menghalang-halangi pelatih yang mencari tantangan di mana saja, termasuk di luar negeri," kata Rionny.

Load More