Rauhanda Riyantama
Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 resmi dikukuhkan. Proses pengukuhan berlangsung di Hall Basket, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019). (Suara.com/Arief Apriadi)

Bolatimes.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memastikan bakal memangkan jumlah atlet yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2021 di Vietnam pada 12-23 Mei 2022. Hal ini menyusul adanya keterbatasan anggaran dari pemerintah.

Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono dalam keterangan tertulis, menuturkan bahwa rapat Komite Eksekutif telah membahas beberapa poin penting. Antara lain hasil review cabang olahraga dan opsi yang digunakan sebagai solusi keterbatasan anggaran.

“Kami perlu mengurangi jumlah kontingen, mengingat konsep yang diterapkan di SEA Games ini konsep tempur, bukan latihan. Kami menggunakan skema ramping dan efisien,” ujarnya.

Baca Juga:
Daftar 6 Konsorsium yang Siap Beli Chelsea, Siapa Saja Mereka?

Dengan keterbatasan anggaran, KOI juga harus membataskan kuota pelatih dan tenaga pendukung yang dikirimkan ke SEA Games. Ia menyebut tenaga pendukung seperti dokter dan masseur dari cabang olahraga tertentu juga akan diupayakan agar bisa saling membantu satu sama lain.

Ferry tidak menyebut secara spesifik jumlah cabang dan atlet yang diusulkan dikirimkan ke SEA Games. Namun ia beberapa waktu yang lalu menyebut bahwa KOI hanya akan mengirimkan maksimal 500 atlet ke multievent dua tahunan itu.

Jumlah tersebut hampir separuh lebih sedikit dari jumlah yang tampil pada SEA Games 2019 Filipina, yakni 841 atlet.

Baca Juga:
Timnas Indonesia U-19 Dihajar Yeungnam 1-5, Faktor Cuaca Dingin Jadi Penyebab

“Rekomendasi yang kami kirimkan sudah memenuhi parameter yang ditentukan, yakni cabang DBON dan non-DBON, yang memiliki peluang perolehan medali, baik emas, perak, dan perunggu serta potensi atlet junior,” kata Ferry.

KOI selanjutnya akan menggelar rapat untuk membahas rekomendasi tersebut sebagai acuan pengisian entry-by-name kontingen menuju SEA Games, yang akan berakhir pada 31 Maret.

“Keputusannya tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi kami membuka opsi terhadap cabang olahraga yang mampu dibiayai mandiri oleh federasi nasional tentunya dengan parameter khusus. Jadi walau biaya mandiri, mereka tetap perlu memastikan atlet yang mampu bersaing dan jadi tolak ukur pembinaan,” tutupnya.

Baca Juga:
John Terry Mampir ke Kantor BNI Cabang London, Bertemu 2 Atlet Bulu Tangkis Indonesia

(Antara)

Load More