Rauhanda Riyantama
Gambar logo Badan Anti-Doping Dunia (WADA) diambil pada 20 September 2016 di kantor pusat organisasi di Montreal. Marc BRAIBANT / AFP

Bolatimes.com - Indonesia tengah tersandung masalah dengan Badan Anti-Doping Dunia. Organisasi dengan singkatan WADA itu menjatuhi sanksi karena tak patuh dalam program uji doping.

Pada pertengahan September 2021, WADA bersurat kepada LADI atau Lembaga Anti Doping Indonesia. Dalam surat itu, mereka meminta mengirimkan sampel uji doping selama masa pandemi, yakni pada 2020 dan 2021, sebagaimana telah ditetapkan dalam test doping plan (TDP).

Namun, setelah 21 hari menunggu, LADI tak jua bersurat. Alhasil, WADA meminta tanggapan hingga 7 Oktober 2021.

Baca Juga:
Peru Juara Dunia Olahraga Balon, Turnamen Unik yang Digagas Gerard Pique

Terkini, Indonesia masih dalam Pengawasan WADA. Dampaknya, saat Indonesia juara Piala Thomas 2020 di Denmark, bendera Merah Putih tak diizinkan berkibar.

Pemerintah via Kemenpora bilang bahwa tak bersuratnya LADI kepada WADA lantaran ada strukturisasi. Usai mendapat teguran, Kemenpora bergegas mengurus masalah ini ke WADA.

Selain Indonesia, sejumlah negara-negara di prlbagai belahan dunia nyatanya juga sempat tersandung masalah doping.

Baca Juga:
Ivan Perisic, Pemain Pertama yang Cetak Gol Penalti Pakai Kaki Kanan & Kiri

Berikut adalah 10 negara yang memiliki kasus doping paling banyak, menurut Mouvement Pour un Cyclisme Crédible (MPCC).

1. Amerika: 61 kasus

2. Rusia: 47 kasus

Baca Juga:
Sikap Rendah Hati Jojo Disorot Media Eropa usai Indonesia Juara Thomas Cup

3. Republik Dominika: 13 kasus

4. India: 10 kasus

5. Brazil: 8 kasus

Baca Juga:
Momen Anthony Ginting Pamer Skill Kecoh Pemain China di Final Thomas Cup

6. Kanada: 8 kasus

7. Iran: 8 kasus

8. Kazakhstan: 8 kasus

9. Malaysia: 7 kasus

10. Prancis: 6 kasus

Kontributor: Kusuma Alan
Load More