Bolatimes.com - Keputusan Pemerintah Malaysia untuk menolak atlet Israel pada Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 mendapat protes dari sebuah partai di dalam negeri.
Protes tersebut dilayangkan oleh Partai Rakyat Sarawak Bersatu (SUPP). Melalui Sekjen Partai, Datuk Sebastian Ting, mereka sangat menyayangkan keputusan tersebut. Selain status Malaysia sebagai tuan rumah dicabut oleh Komite Paralimpik Internasional (IPC), penolakan atlet disabilitas Israel itu juga bisa merugikan Malaysia, khususnya Sarawak.
"Ini adalah episode yang menyedihkan bagi Sarawak, karena pertemuan dunia akan melihat setidaknya 600 atlet dari lebih dari 60 negara yang datang," terang Datuk Sebastian Ting seperti yang dilansir The Star.
"Pertemuan dunia 2019 akan memberi Sarawak dorongan luar biasa dalam hal publisitas olahraga dunia dan juga pendapatan pariwisata," sambungnya.
Lebih lanjut, Datuk Sebastian Ting juga menjelaskan perubahan kepemimpinan politik menjadi salah satu penyebab penolakan atlet Israel untuk tampil di Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 tersebut.
"IPC pada 2017 memberi Malaysia hak untuk menjadi tuan rumah acara, dan Sarawak memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah dengan syarat bahwa semua atlet yang memenuhi syarat dari semua negara dapat ambil bagian," pungkas Sebastian Ting.
"Sekarang setelah ada perubahan dalam pemerintah federal, kepemimpinan politik baru memiliki ide yang berbeda," lanjutnya.
Datuk Sebastian Ting pun menyebut keputusan menolak atlet disabilitas Israel itu diambil atas dasar politik. Hal inilah yang dinilai salah olehnya. Menurut Sebastian Ting, kepentingan olahraga harus di atas politik.
"Itu adalah keputusan politik. Olahraga bukan bersifat politis, jadi olahraga harus di atas politik," jelasnya.
Adapun Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq sebelumnya memberikan pembelaan terhadap keputusan yang diambil negaranya. Saddiq menegaskan bahwa penolakan atlet Israel itu sebagai bentuk dukungan kepada Palestina yang diberlakukan secara tidak manusiawi.
Tag
Berita Terkait
-
Malaysia U-23 Tewas dari Filipina, Suporter Harimau Malaya Marah ke Indonesia
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Publik Indonesia Merayakan Kekalahan Malaysia U-23 di Piala AFF U-23 2025
-
Psywar Malaysia Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23: Siap Hadapi Ultras Garuda
-
Beda dengan Liga Indonesia, Liga Malaysia Kurangi Slot Pemain Asing
-
Malaysia Ngebet Bisa Naturalisasi Bek Muda West Ham, Siapa Dia?
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Innalillahi! Eks Kiper Timnas Meninggal Dunia Saat Bertanding di Lapangan
-
Gareth Bale Ingin Beli Klub Milik Milioner Malaysia, Siapkan Dana Rp787 M
-
Sedih! Pemain Naturalisasi Anyar Malaysia Resmi Jadi Pengangguran
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028