Hilangnya Kekuatan Old Trafford Sejak Sir Alex Ferguson Pergi

Bolatimes.com - Kekalahan Manchester United atas Tottenham Hotspur di laga pekan terakhir pekan ketiga membuat Setan Merah menambah rekor buruknya di laga kandang sejak ditinggal oleh pelatih Sir Alex Ferguson.

Sir Alex Ferguson merupakan salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepakbola Inggris. Sejak mengambil alih Manchester United pada tahun 1986 hingga 2013, Ferguson telah mempersembahkan 13 gelar Liga Primer.

Selama karirnya menukangi Manchester United, Ferguson juga membuat markas Setan Merah, Old Trafford menjadi stadion yang angker bagi lawan.

Pada era ketika Manchester United naik level menuju Liga Primer pada musim 1992/93, terhitung The Red Devils mengalami kekalahan kandang sebanyak 34 kali ketika ditangani oleh Ferguson. Ketika pelatih asal Skotlandia ini pensiun pada akhir musim 2012/13, Manchester United langsung mengalami penurunan performa dan belum pernah lagi mencicipi gelar juara liga.

Bukan hanya itu saja, kekuatan Manchester United ketika menjalani laga kandang pun seakan hilang. Old Trafford yang dulu terkenal dapat membuat lawannya ketakutan, kini seakan kehilangan daya magisnya.

Hal ini terlihat ketika Manchseter United kalah telak ketika menjamu Tottenham Hotspur di Old Trafford pada Selasa (28/8/2018). Tim besutan Jose Mourinho kalah 3-0 tanpa balas dari Spurs.

Kekalahan ini pun membuat Manchester United mengalami kekalahan yang ke-50 di laga kandang di Liga Primer. Dari 50 kekalahan itu, 32 persen diantaranya, yakni 16 dari 50 dialami sejak musim 2013/2014. Musim pertama sejak Sir Alex Ferguson memutuskan untuk pensiun.

Dari tiga laga yang dilakoni Manchester United di Liga Primer musim 2018/19, Setan Merah hanya memetik satu kemenangan dan mengalami dua kekalahan. Satu kekalahan yang memalukan adalah ketika melawan Brighton, dan kini The Red Devils harus kembali menelan kekalahan yang menyakitkan dari Tottenham Hotspur.

Kekalahan kandang itu membuat kini banyak pihak berpikir Old Trafford telah kehilangan kekuatannya. Para pemainnya pun tak berdaya bermain di markas sendiri.