Bolatimes.com - Klub Super League, Persis Solo resmi mendatangkan gelandang bertahan asal Irlandia-Nigeria, Fuad Dapo Sule.
Fuad Sule didatangkan usai kontraknya berakhir bersama klub Irlandia Utara, Glentoran.
"Saya memutuskan datang ke Indonesia utamanya karena ingin menjelajahi sepak bola dengan corak yang berbeda, menyelami ragam gaya hidup, dan memahami budaya yang baru," kata Fuad Sule seperti dikutip dari laman resmi Persis.
Pemain berdarah Nigeria ini mengaku bahwa memulai petualangan baru adalah hal yang menantang.
Namun ia akan berusaha memberikan seluruh kemampuannya untuk cepat beradaptasi dan memberikan prestasi bagi Persis di musim mendatang.
“Ya, pindah ke liga baru itu penuh tantangan. Ada pemain baru, pelatih baru, dan sistem permainan tim lain yang berbeda. Tapi, ini justru yang saya cari untuk membangun relasi baru," ungkapnya.
Profil Fuad Sule
Fuad Sule lahir di Ibadan, Nigeria, pada 20 Januari 1997, namun pindah ke Dublin, Irlandia, saat usianya baru tiga tahun.
Karier sepak bolanya dimulai di akademi Crumlin United, lalu berlanjut ke Shamrock Rovers saat remaja.
Namanya mulai dikenal luas setelah tampil memikat bersama Bohemians, di mana ia menyabet penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga Irlandia 2017 dan Pemain Terbaik Klub di musim yang sama.
Gaya bermain Sule dikenal agresif dan penuh semangat, menjadikannya gelandang bertahan yang disegani.
Setelah sempat bermain di Inggris bersama Barnet, dan tampil konsisten selama empat musim bersama Larne dengan total 185 penampilan, Sule kemudian membela Glentoran.
Dikutip dari The42.ie, gaya main Fuad Sule disebut mirip dengan gelandang Prancis, N'Golo Kante.
"Ia lebih dikenal sebagai gelandang pekerja keras, tanpa lelah melakukan “pekerjaan kotor” — merebut bola, memotong serangan lawan, dan menjaga ritme permainan. Ia bahkan sempat dibandingkan dengan N’Golo Kante," tulis media Inggris tersebut.
Menariknya, saat meniti karier sepak bola, ia juga menyelesaikan studi jurusan Akuntansi dan Bisnis di Maynooth University.
Ia mengatur waktu antara kuliah dan latihan, sering kali harus langsung berangkat ke tempat latihan usai kuliah seharian.
“Kadang saya capek banget, tapi saya tahu ini pengorbanan yang harus saya lakukan untuk masa depan,” ujarnya.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Striker Eropa Rasa Karibia: Persis Solo Gaet Gervane Kastaneer
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk